Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Kompas.com - 23/04/2024, 20:11 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) dari sejumlah organisasi mahasiswa menggelar aksi demo tanpa suara di kampus tersebut, Selasa (23/4/2024).

Aksi itu dilakukan untuk menyoroti berbagai kasus dugaan kekerasan seksual yang kerap dilakukan dosen terhadap mahasiswi di kampus negeri terbesar di Maluku tersebut.

Dalam aksi itu, para mahasiswa hanya melakukan long march di kampus sambil membawa sejumlah pamflet dan spanduk berisi kecaman terhadap kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi di kampus Unpatti.

Baca juga: Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Adapun elemen mahasiswa yang ikut dalam aksi itu yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Unpatti, Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat, Korps HMI Wati Komisariat Hukum Unpatti dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Ambon.

Aksi bisu para mahasiswa itu menarik perhatian para dosen dan mahasiswa serta ribuan warga yang kebetulan sedang menghadiri acara wisuda sarjana di kampus tersebut.

Ketua Komisariat PMII Unpatti Ambon Rifaldy mengakui aksi bisu yang dilakukan pihaknya itu sebagai respons atas berbagai kasus pelecehan seksual yang selalu terjadi di kampus Unpatti.

"Kami lakukan aksi bisu ini sebagai respons atas berbagai kasus kekerasan seksual di kampus Unpatti yang selama ini tidak terungkap dan diproses," katanya kepada Kompas.com, Selasa.

Ia mengklaim banyak kasus kekerasan seksual menimpa mahasiswi di Unpatti. Sayang, sederat kasus yang terjadi seolah luput dari perhatian pimpinan universitas. 

Baca juga: Aktivis PMII Universitas Pattimura Demo Desak Dosen yang Lecehkan Mahasiswi Dipecat

Akibatnya kasus tersebut terus berulang dan para pelakunya selalu lolos dari hukuman.

Terakhir salah satu dosen FKIP Unpatti, AS, diduga telah melakukan aksi pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.

Terkait kasus tersebut, Rifaldy mengungkapkan bahwa penanganan kasus itu tidak serius dilakukan oleh pihak kampus.

Pasalnya hingga saat ini AS belum diberikan sanksi tegas oleh pihak kampus terkait perbuatan bejatnya itu.

"Pelakunya harus diberi sanksi pemecatan, tapi faktanya belum ada sanski," ujarnya.

Ia pun meminta Rektor Universitas Pattimura Ambon Prof Fredy Leiwakabessy segera menindak tegas dosen tersebut.

Baca juga: Kasus Oknum Dosen Universitas Pattimura Lecehkan Mahasiswi, Rektor: Kami Serius Tangani

"Rektor harus tegas menangani kasus ini supaya ada efek jera dan ke depan tidak ada seperti ini," sebutnya.

Adapun untuk kasus terakhir telah dilaporkan keluarga korban ke polisi.

Menurut Rifaldy, pihaknya akan terus mengawal proses hukum kasus tersebut hingga pelakunya diseret ke meja hijau.

"Kami akan kawal sampai tuntas makanya kita minta polisi segera tuntaskan kasus ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com