Salin Artikel

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Aksi itu dilakukan untuk menyoroti berbagai kasus dugaan kekerasan seksual yang kerap dilakukan dosen terhadap mahasiswi di kampus negeri terbesar di Maluku tersebut.

Dalam aksi itu, para mahasiswa hanya melakukan long march di kampus sambil membawa sejumlah pamflet dan spanduk berisi kecaman terhadap kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi di kampus Unpatti.

Adapun elemen mahasiswa yang ikut dalam aksi itu yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Unpatti, Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat, Korps HMI Wati Komisariat Hukum Unpatti dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Ambon.

Aksi bisu para mahasiswa itu menarik perhatian para dosen dan mahasiswa serta ribuan warga yang kebetulan sedang menghadiri acara wisuda sarjana di kampus tersebut.

Ketua Komisariat PMII Unpatti Ambon Rifaldy mengakui aksi bisu yang dilakukan pihaknya itu sebagai respons atas berbagai kasus pelecehan seksual yang selalu terjadi di kampus Unpatti.

"Kami lakukan aksi bisu ini sebagai respons atas berbagai kasus kekerasan seksual di kampus Unpatti yang selama ini tidak terungkap dan diproses," katanya kepada Kompas.com, Selasa.

Ia mengklaim banyak kasus kekerasan seksual menimpa mahasiswi di Unpatti. Sayang, sederat kasus yang terjadi seolah luput dari perhatian pimpinan universitas. 

Akibatnya kasus tersebut terus berulang dan para pelakunya selalu lolos dari hukuman.

Terakhir salah satu dosen FKIP Unpatti, AS, diduga telah melakukan aksi pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.

Terkait kasus tersebut, Rifaldy mengungkapkan bahwa penanganan kasus itu tidak serius dilakukan oleh pihak kampus.

Pasalnya hingga saat ini AS belum diberikan sanksi tegas oleh pihak kampus terkait perbuatan bejatnya itu.

"Pelakunya harus diberi sanksi pemecatan, tapi faktanya belum ada sanski," ujarnya.

Ia pun meminta Rektor Universitas Pattimura Ambon Prof Fredy Leiwakabessy segera menindak tegas dosen tersebut.

"Rektor harus tegas menangani kasus ini supaya ada efek jera dan ke depan tidak ada seperti ini," sebutnya.

Adapun untuk kasus terakhir telah dilaporkan keluarga korban ke polisi.

Menurut Rifaldy, pihaknya akan terus mengawal proses hukum kasus tersebut hingga pelakunya diseret ke meja hijau.

"Kami akan kawal sampai tuntas makanya kita minta polisi segera tuntaskan kasus ini," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/23/201147578/sikapi-pelecehan-seksual-di-kampus-mahasiswa-universitas-pattimura-gelar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke