Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mama Maria Mamu Teteskan Air Mata dan Ucapkan Terima Kasih Saat Terima Donasi Pembaca Kompas.com

Kompas.com - 22/04/2024, 17:13 WIB
Markus Makur,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mama Maria Mamu (64) yang sudah 36 tahun menderita sakit gondok meneteskan air mata saat menerina dana kemanusiaan Kompas.com bekerja sama dengan platform Kitabisa.com.

Wanita asal Kampung Satarmata, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, itu menerima Rp 12.706.696.

Pemberian donasi ini dilakukan di rumah anak sulungnya, Katarina Gladi, di Kampung Rentung, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, Manggarai Timur. 

Penyerahan bantuan itu bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2024, Minggu (21/4/2024).

Baca juga: Mari Bantu Maria Mamu, Butuh Biaya Operasi Penyakit Gondok yang Sudah Diderita 34 Tahun

“Terima kasih Kompas.com, terima kasih pembaca Kompas.com dan platform Kitabisa.com yang peduli dengan penderitaan sakit gondok saya." 

"Saya berdoa, semoga wartawan dan media Kompas.com selalu sehat serta memberitakan hal-hal kemanusiaan bagi orang-orang susah di seluruh Indonesia,” tuturnya kepada Kompas.com, Minggu (21/4/2024).

Operasi sakit gondok di Rumah Sakit Siloam, Kupang berjalan lancar. Mama Maria Mamu kembali ke Manggarai Timur, Jumat (18/4/2024), dari Pelabuhan Bolok Kupang dengan kapal Ferry Ranaka tiba di Pelabuhan Aimere, Kabupaten Ngada.

“Saya berada di Kupang tiga minggu sampai operasi di Rumah Sakit Siloam dengan biaya BPJS berjalan dengan lancar." 

"Anak sulung saya mendampingi saya selama berada di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya bersyukur kepada Tuhan operasi sakit gondok saya berjalan lancar."

Baca juga: Kisah Maria Mamu, 36 Tahun Menderita Penyakit Gondok dan Tetap Bekerja di Kebun demi Kebutuhan Hidup Keluarga

"Saya merasakan begitu banyak orang-orang baik yang menolong saya, di antaranya wartawan Kompas.com Manggarai Timur, seorang guru, pegiat komunitas Peduli Kasih Manggarai Timur, Hendrikus Gabu dan seorang polisi, Heribertus Tena dan juga staf Kemensos RI yang mengunjungi saya di sebuah penginapan di Kota Kupang,” jelasnya.

Diterima dengan ritual adat

Penyerahan bantuan untuk Mama Maria Mamu yang puluhan tahun menderita penyakit gondok, Minggu (21/4/2024). Donasi ini berasal dari sumbangan para pembaca Kompas.com yang bekerja sama dengan Kitabisa.com untuk menggalang dana kemanusiaan. KOMPAS.com/DOKUMEN MARKUS MAKUR Penyerahan bantuan untuk Mama Maria Mamu yang puluhan tahun menderita penyakit gondok, Minggu (21/4/2024). Donasi ini berasal dari sumbangan para pembaca Kompas.com yang bekerja sama dengan Kitabisa.com untuk menggalang dana kemanusiaan.

Saat perwakilan yang juga wartawan Kompas.com di Manggarai Timur tiba di rumah anak sulungnya di Kampung Rentung, Desa Benteng Riwu, semua keluarga hadir dan disapa dengan ritual adat Manggarai Timur sesuai budaya masyarakat setempat.

“Saya tidak menduga sebelumnya bahwa ada donasi kemanusiaan bagi saya. Dana kemanusiaan ini, saya pergunakan untuk biaya transportasi saat kontrol ulang di Rumah Sakit Umum Daerah Borong di Lehong serta kebutuhan harian saya." 

"Saya tidak memiliki apa-apa untuk membalas kebaikan semua orang, apalagi saya seorang diri setelah suami meninggal beberapa tahun lalu." 

Baca juga: Bayi Marselino yang Lahir Tanpa Anus di Manggarai Terima Bantuan Pembaca Kompas.com

"Saya hanya bisa berdoa saja untuk semua orang baik yang sudah menolong saya,” jelasnya sambil membersihkan air mata yang menetes di wajahnya.

Tepat Hari Kartini 2024, Kompas.com menyalurkan donasi kemanusiaan hasil kerja sama dengan platform Kitabisa.com kepada Mama Maria Mamu.

Kepedulian terhadap Maria Mamu muncul setelah Kompas.com menurunkan kisah perjuangannya yang pantang menyerah meski sedang menderita.

Maria Mamu yang sedang berjuang keras menyembuhkan penyakit gondok yang sudah dialami 37 tahun tetap bekerja di kebun ladang demi kebutuhan dan biaya pendidikan anak-anaknya.

Mama Mamu kini single parent alias orang tua tunggal. Kondisi itu tak membuatnya menyerah.

Ia terus berupaya membiayai pendidikan anak-anaknya dengan sumber dana dari hasil kebun.

Dia selalu memaksakan diri bekerja di kebun ladang demi memenuhi kebutuhan makan minum tiap hari.

Baca juga: Regina, Ibu yang Besarkan Anak Disabilitas Seorang Diri, Terharu Terima Bantuan dari Pembaca Kompas.com

“Walaupun leher saya membesar dan merasa sakit, saya tetap bekerja di kebun ladang demi kebutuhan makan minum tiap hari. Saat ini juga kondisi semakin sakit,” jelasnya.

Kini, Maria Mamu sudah menjalani operasi dan dalam proses pemulihan. Donasi pembaca Kompas.com bakal meringankan beban sehingga ia bisa menjalani pengecekan dengan tenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com