Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Petani Demak, Februari Gagal Panen, Kini Gagal Tanam, Kerugian Capai Rp 100 Miliar Lebih

Kompas.com - 03/04/2024, 17:26 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


DEMAK, KOMPAS.com - Tahun ini menjadi tahun yang berat bagi para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).

Pasalnya, belum pulih dari banjir bandang Februari 2024 lalu, kini para petani harus menanggung kejadian serupa.

Harapan panen raya yang ditunggu-tunggu pupus. Kini semangat tanam hanyut bersamaan dengan busuknya benih yang baru ditabur dan menghijau.

Baca juga: Banjir Demak, Beban Ekonomi Masyarakat, dan Ancaman Utang...

Seolah jatuh tertimpa tangga, begitulah yang dialami Suwarno (55) petani Desa Cangkring Rembang, Kecamatan Karanganyar.

Harta benda hanyut, beban ekonomi keluarga, memaksanya untuk tetap tersenyum di tengah cobaan yang bertubi-tubi.

Banjir Februari lalu, tidak hanya menghanyutkan barang-barang berharga di rumah, namun lahan sawah siap panen juga terendam hingga padi membusuk.

"Hampir panen itu ya kira-kira (usia) tiga bulanan lah, mau panen itu tidak ada semua. Sebagian ada yang diambil," katanya.

"(Padi) hancur semua, bisa (dimakan) tapi tidak enak namanya orang kampung," imbuh Suwarno sembari terkekeh.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi


Harapan tinggal harapan

Salah seorang petani Desa Cangkring Rembang, Kecamatan Karanganyar, Demak, menunjukkan gabah busuk yang baru dipungutnya, Senin (26/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Salah seorang petani Desa Cangkring Rembang, Kecamatan Karanganyar, Demak, menunjukkan gabah busuk yang baru dipungutnya, Senin (26/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Pascabanjir Februari, ia mengaku sempat menanam lagi dengan harapan bisa menyambung perekonomian keluarga.

Namun, lagi-lagi harapan itu sirna ketika tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung jebol lagi dan menggenangi Desa Cangkring.

"Lebaran susah, saya hampir nyebar padi tiga kali tidak ada semua, banjir terus susah, harapan lebaran tidak ada apa-apa," ungkapnya.

"Sudah kelem semua hancur, nyebar padi sudah umur 20 hari tidak bisa hancur lagi. Tidak ada harapan apa-apa, susah," sambung dia.

Baca juga: Nasib Pedagang Pasar Karanganyar Demak, Kios dan Rumah Tenggelam, Lumpur Setinggi 5 Sentimeter

Suwarno menyebutkan, ia memiliki sebidang tanah kecil ukuran 250 meter persegi peninggalan orang tuanya.

Sekali tanam, ia sudah menghabiskan uang Rp 500-Rp 600 ribu. Jumlah tersebut belum dihitung biaya pupuk yang membutuhkan 3 kuintal hingga siap panen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Regional
Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com