Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Petani Demak, Februari Gagal Panen, Kini Gagal Tanam, Kerugian Capai Rp 100 Miliar Lebih

Kompas.com - 03/04/2024, 17:26 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Itu belum rabuknya. Baru tanam itu sekitar Rp 500-Rp 600 (ribu), rabuk kan mahal habisnya hampir 3 kuintal tidak ketahuan, sekuintal itu sekitar 500 kali tiga kan udah Rp 1,5 juta," terangnya.

Baca juga: Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Meskipun begitu, Suwarno masih berharap pasca-banjir ini sebidang sawah miliknya bisa ditanam lagi.

"Kalau ada (bantuan) ya sembako, penting uang lah tidak buat belanja lah tidak ada yang dikerjakan, nanti harapannya ya cerah pengen nanam lagi apa-apa mahal, biji aja mahal," ungkapnya.

Sebagai petani kecil, ia tidak banyak memiliki simpanan dan mengandalkan barang-barang berharga untuk dijual dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kadang-kadang kalau punya emas ya dijual, untuk belanja lah gimana. Tidak bisa kerja," katanya lagi.

Baca juga: Derita Warga Demak, Banjir Surut, Lumpur Masih Menumpuk...

Kerugian mencapai Rp 100 miliar lebih

Sementara, untuk saat ini ia juga memiliki tanggungan lima anak dan satu istri untuk dicukupi.

Meskipun anak sudah menikah, bagi Suwarno selama masih hidup tetap ikut memikirkan anak-anaknya.

"Ya masih orang tua, gimana-gimana orang tua tidak tega," pungkasnya.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, setidaknya 9.442 hektare sawah terendam banjir dampak jebolnya tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, pada Minggu (17/3/2024).

Sementara , banjir Demak dampak tanggul Sungai Wulan jebol pada Februari 2024, menyebabkan 3.427 hektare sawah terendam dan 1.970 puso atau gagal panen.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

Potensi kerugian petani dampak banjir Februari 2024 mencapai Rp 100 miliar lebih.

Camat Karanganyar mengatakan, sewaktu banjir harga gabah sedang mahal. Nilai gabah per hektare bisa mencapai Rp 50 juta.

Sedangkan untuk biaya tanam, rata-rata mencapai Rp 10 juta per hektare.

"Kalau puso itu 1.900 artinya kerugian potensinya Rp 100 miliar, hampir Rp 100 miliar. Tapi kalau dihitung tadi biaya (tanam) petani tadi sekitar Rp 20 miliar," kata Ungguh, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: 120 Hektar Lahan Pertanian di Lumajang Terendam Banjir, Terancam Gagal Panen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com