Tapi, ketika ada peringatan dari Aparat Penegak Hukum (APH) akhirnya pihak BPBD tidak bisa memaksakan pembayaran kepada PTPN VIII.
Pihak Pemkab Sukabumi telah mendapatkan peringatan sejak Desember 2023.
"Urusan pembayarannya saya kurang paham, karena ada di DPTR ya. Yang saya dengar bahwa itu tidak bisa dibayarkan," ucap dia.
Setelah mengabarkan pembangunan huntap di lahan eks HGU PTPN VIII Goalpara ilegal, berikutnya BNPB dan BPBD Kabupaten Sukabumi menawarkan tiga opsi atau pilihan kepada para penyintas bencana Dusun Ciherang.
"Opsi pertama penyintas bila memiliki atau ada lahan mandiri, kami sebagai kepanjangan BNPB siap membangunkan melalui DSP (Dana Siap Pakai)," kata Unang.
"Yang kedua direlokasi ke lahan Pemkab Sukabumi di Pasir Salam Desa Kertaangsana," sambung dia.
Untuk opsi ketiga, Unang mengatakan bila sampai April tidak ada progres pencairan dan pembangunan huntap yang legal dan sah sesuai aturan atau regulasi anggaran harus dikembalikan.
"Kami menunggu 131 Kepala keluarga di Ciherang silakan memilih opsi yang mana."
"Kalau seandainya mereka tidak mengambil opsi, ya terpaksa kami mengembalikan anggaran ke kas Negara. Ini sangat disayangkan sekali bila terjadi," jelas Unang.
"Kami sudah menerima surat dari BNPB, karena dana ini sudah mengendap satu tahun lebih. Uang mengendap ini harus dikembalikan kepada kas Negara," sambung dia.
Ketua Forum Penyintas Bencana Ciherang, Budi mengaku belum dapat memberikan keterangan.
Dia mengaku, harus bermusyawarah bersama pengurus forum dan juga seluruh penyintas bencana.
"Maaf ya Pak, nanti saya kabarin ya," jawab dia usai pertemuan di Kantor Desa Cijangkar.
Sementara, perwakilan dari BNPB Purwadi saat dikonfirmasi Kompas.com, menolak memberikan keterangan sambil menunjukkan kedua jempol dan tersenyum.
Pantauan Kompas.com di lahan eks HGU PTPN VIII Goalpara Kampung Baru Cibuluh, Selasa (2/4/2024) petang, terdapat lahan terbuka yang sudah melalui proses cut and fill, sehingga terlihat tertata rapi.
Di lokasi tersebut juga sudah berdiri empat rumah dalam dua kopel yang sudah selesai dibangun.
Selain itu, ada beberapa rumah yang masih dalam proses pembangunan, sementara yang lainnya sudah berdiri struktur besi.
Pembangunan huntap tahap awal tersebut sebanyak 20 rumah atau 10 kopel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.