Perbaikan 100 Km Jalan Rusak di Jateng Rampung, Siap Dilintasi Pemudik

SEMARANG, KOMPAS.com - Sepanjang 100 kilometer ruas jalan rusak yang tersebar di Jawa Tengah telah rampung digarap dan siap dilalui pemudik yang melintas.

Tak terkecuali jalan rusak di jalur pantura, Demak hingga Kudus yang sempat direndam banjir.

Baca juga: Jalan Rusak Parah, Ibu Hamil di Sumbawa Ditandu ke Puskesmas

"Perbaikan jalur pantura, Demak-Kudus sedah selesai. (Total 100 kilometer jalan rusak) sudah selesai diperbaiki," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya (DPU-BMCK) Hanung Triyono melalui pesan singkat, Selasa (2/4/2024).

Pascabencana banjir di Kabupaten Demak dan Kudus beberapa waktu lalu, Kementerian PUPR dan DPU BMCK Jateng berkolaborasi mengebut perbaikan jalan Pantura hingga tuntas.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan, jalur Pantura dan jalur pantai selatan (pansela) dipastikan dapat dilalaui saat mudik.

"Untuk jalur Pantura yang kemarin tergenang air dari Demak-Kudus saat ini sudah surut dan saat ini sudah diperbaiki. Saatnya nanti para pemudik sudah bisa menggunakan jalan tersebut," kata Nana.

Selain memperbaiki jalur Pantura yang rusak akibat banjir, persiapan menyambut arus mudik lebaran 2024 juga dilakukan dengan menyiapkan sejumlah jalur alternatif. Termasuk kesiapannya di jalur Pantai Selatan (Pansela), dan tol fungsional Solo-Jogja.

"(Tol fungsional) akan diberlakukan atau dibuka pada siang hari pada pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Kita juga akan siapkan juga petugas di sana, baik petugas kepolisian maupun juga dari Dinas Perhubungan," lanjutnya.

Nana menegaskan fasilitas seperti rambu lalu lintas dan penerangan jalan segera dipenuhi untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan pemudik.

"Segera lengkapi ruas jalan dengan rambu lalu lintas. Jangan sampai terjadi kecelakaan," imbuhnya.

Baca juga: 191 Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Jabar: Ada Longsor, Banjir, Jalan Ambles

Secara umum infrastruktur jalan di Jawa Tengah dalam kondisi baik. Pada jalan nasional Provinsi Jateng dan DIY sepanjang 1.887,29 km, dipetakan terdapat 68 titik rawan kemacetan di Jawa Tengah.

"Oerlu dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas, terutama di lokasi-lokasi seperti pasar tumpah, pusat keramaian, dan jalur menuju lokasi wisata," jelasnya.

Dari prediksi pergerakan mudik 193,6 juta orang, pemudik yang masuk dan melintas di Jateng sebesar 18,23 juta orang. Untuk itu posko terpadu yang dipusatkan di Kantor Dinas Perhubungan, dan di sejumlah titik yang tersebar di wilayah Jateng.