PANGKALPINANG, KOMPAS.com-Tanpa terasa sudah 13 tahun Ibnu Abbas Ismail (59) bekerja sebagai Marbut di Masjid Jamik Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Banyak suka duka yang telah dilewati ayah tiga anak itu.
Saat dikunjungi Kompas.com, Jumat (22/3/2024), Ibnu Abbas terlihat sedang melipat kardus minuman.
Di pojok sebelah kiri masjid ada sebuah ruangan kecil. Ruang yang tampak depannya bagian dari dinding menara masjid.
Baca juga: Cerita Mahasiswa di Aceh 2 Tahun Mengabdikan Diri Jadi Marbut Masjid
Di sanalah Ibnu Abbas mengemasi berbagai barang-barang usai kegiatan.
Ketika itu baru saja selesai shalat Jumat. Ibnu Abbas seperti biasa tidak langsung pulang.
Ia selalu menuntaskan pekerjaannya hingga menjelang sore harinya.
"Kalau waktu kerja ya sepanjang hari. Dari sebelum subuh sampai malam harinya, tinggal kita mengatur pekerjaan apa saja yang harus dirapikan," kata Ibnu Abbas saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat.
Sebelum menjadi marbut, Ibnu bekerja sebagai karyawan kontraktor. Ia pernah terlibat pembuatan jalan hingga bangunan kantor di Jambi, Pekanbaru dan Palembang.
Kemudian akhirnya pulang ke tanah kelahirannya di Pangkalpinang dan mulai mengabdi sebagai marbut.
Baca juga: Marbut di Jakarta Selatan Sempat Ditawari Umrah Gratis, tapi Gagal karena Harus Pindah Domisili
Rumah Ibnu sendiri hanya terpaut sekitar seratus meter dari halaman belakang Masjid Jamik.
Ibnu menuturkan, tanggung jawabnya sebagai marbut berada di bagian luar. Meliputi teras, halaman hingga tempat berwudhu.