Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Roah, Perekat Rasa Persaudaraan Masyarakat Sasak Saat Ramadhan

Kompas.com - 20/03/2024, 03:30 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

“Sementara roah di akhir bulan Ramadhan juga menjadi bentuk rasa syukur, kita sudah diberikan kesempatan kesehatan melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh,” kata Ramli.

Baca juga: Tradisi Unik di Makam Mbah Priok, Pedagang Tak Pernah Tutup Warung Meski Tidak Berjualan

Penjelasan budayawan

Pengaksare Agung Majelis Adat Sasak Sajim Sastrawan menerangkan, tradisi roah merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dilaksanakan oleh masyarakat suku Sasak Lombok sebelum masifnya syiar Islam oleh para sunan dari Jawa.

Menurut Sajim, kata roah berasal dari kata rawuh yang artinya menghadirkan atau mendatangkan. Sebagaimana dari arti kata tersebut, roah bisa diartikan menghadirkan banyak orang.

“Jadi roah ini diartikan dari bahasa Sasak lama, berasal dari kata rawuh, yang artinya menghadirkan, mendatangkan. Jadi roah ini bisa juga dimaknai berkumpul seperti mengajak soudara tetangga untuk berkumpul memperingati suatu peristiwa,” kata Sajim, sapaan akrabnya.

Baca juga: Tradisi Berbagi Kanji Rumbi untuk Menu Berbuka di Aceh

Kehadiran banyak orang untuk memperingati peristiwa, dengan cara memanjatkan doa adalah bukti rasa syukur terhadap Sang Pencipta atas suatu peristiwa penting yang akan atau telah dicapai masyarakat.

“Dari aspek kemasyarakatan secara sosilogis, roah ini juga satu cara instrumen bangsa Sasak ini untuk berkumpul mengucap rasa syukur atas suatu peristiwa yang telah maupun yang akan datang. Misalnya kita menyambut Ramadhan ini,” kata Sajim.

Baca juga: Meneguhkan Budaya Sasak di Tengah Kemajuan Zaman

Sajim menjelaskan, tradisi roah mempunyai banyak bentuk, di antaranya roah sifatnya untuk keluarga seperti melaksanakan syukuran pernikahan, dan ada roah untuk untuk keperluan komunitas atau kegamaan seperti yang dilakukan menyambut bulan puasa ini.

“Nah untuk roah menyanbut bulan Suci Ramadhan ini biasanya juga disebut roah bersinan atau petaek dulang yang artinya, roah membersihkan diri menyambut bulan suci Ramadhan,” kata Sajim.

Pada prinsipnya, kata Sajim, masyarakat Sasak tidak suka merayakan kebahagian secara individual, namun masyarakat Sasak selalu ingin berbagi atas kebahagian yang tengah didapatkan.

“Masyarakat sasak itu merasa belum cukup berdoa sendiri, merayakan kebahagian sendiri, dia harus menghadirkan saudara dan kerabat tetangga untuk hadir dan berdoa kepada Sang Pencipta,” ungkap Sajim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com