Pemicunya adalah LM kerap menanyakan gaji dari IN yang bekerja di sebuah usaha roti rumahan di Marga Mulya.
"Karena suaminya sering nanya gaji sementara anak pelaku sendiri ada dua, akhirnya oleh orang tua pelaku, suaminya ini tidak tulus menerimanya dan memilih berpisah setelah tiga bulan pernikahan," ungkapnya.
Namun saat berpisah, pelaku diketahui dalam kondisi hamil.
Suroso menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di Jalan Kayu Merbau RT 07 Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuk Linggau Timur 1, Kota Lubuklinggau pada Kamis (14/3/2024).
"Awalnya pelaku merasa sakit perut tanda ingin melahirkan, setelah itu pelaku berjalan kaki menuju ke sumur warga yang tidak terpakai dengan jarak 200 meter," ujarnya.
Saat di sumur, ia pun melahirkan seorang bayi laki-laki.
"Pelaku melahirkan seorang bayi laki-laki yang lahir dengan sehat sambil menangis di semak-semak dekat sumur," paparnya.
Baca juga: Ibu Buang Bayi ke Sungai di Sumbawa, Polisi Sebut Alami Depresi
Setelah itu pelaku membungkus bayinya dengan celana dalam miliknya warna putih dan melapisinya kembali menggunakan celana dalam warna merah.
"Kemudian pelaku langsung membuang bayinya yang masih hidup ke dalam sumur, dan setelah itu pelaku melihat Johan (saksi) lewat menggunakan motornya," ujarnya.
Secara tidak sengaja Johanmelihat pelaku sedang berada dalam sumur tersebut.
"Tetapi tidak dipedulikan oleh Johan dan hanya lewat saja, merasa curiga Johan kembali lagi ke arah sumur tersebut dan menegur pelaku dan menyuruhnya untuk pulang," ungkapnya.
Lalu Johan pergi ke rumah ibunya dan memberi tahu ada IN di sumur. Ia dan ibunya kembali ke lokasi sumur, tetapi pelaku tidak ada lagi disana.
"Ibunya melihat celana dalam warna merah di dalam sumur, setelah itu Johan mencari pelaku dan bertemu dan Ibu pelaku, ibunya melihat bahwa perut dari pelaku sudah tidak hamil lagi," ujar dia.
Setelah itu datang ayah IN, Hasan yang melakukan pencarian di dalam sumur.
"Ternyata benar bayi itu adalah anak kandung dari pelaku yang di buangnya dalam sumur," bebernya.