Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gigitan HPR di Sikka Tembus 510 Kasus Selama Januari-Maret 2024

Kompas.com - 19/03/2024, 12:21 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan di awal 2024.

Dinas Kesehatan setempat melaporkan, sepanjang Januari hingga pertengahan Maret 2024, jumlah kasus gigitan anjing mencapai 510 kasus.

"Akumulasi dari Januari sampai Maret 2024 ada 510 kasus, dua korban gigitan meninggal dunia," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus, Selasa (19/4/2024).

Baca juga: Sikka KLB Rabies, Ini yang Harus Dilakukan Setelah Digigit HPR

Petrus berujar, pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya eliminasi HPR, sehingga jumlah kasus rabies tidak bertambah.

Kepala Dinas Kominfo Sikka, Very Awales mengatakan, pemerintah segera menatapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies menyikapi tingginya kasus gigitan hewan penular rabies.

"SK (KLB rabies) sedang dipersiapkan, sore ini akan ada rapat lagi," kata dia.

Baca juga: Sikka KLB Rabies, tetapi Sudah Sebulan Stok Vaksin HPR Kosong

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengungkapkan, hingga Februari 2024, jumlah anjing di wilayah itu yang sudah disuntik vaksin HPR mencapai 21.000 ekor.

Dia juga menyatakan, ketersediaan stok vaksin HPR masih cukup. Saat ini, stok yang ada lebih kurang 47.000 dosis.

Satriawan menambahkan, tingginya kasus gigitan anjing harus menjadi perhatian bersama. Terlebih warga yang memiliki hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, dan kera.

"Kita terus berikan imbauan agar hewan penular rabies dikandangkan atau diikat sehingga bisa membatasi pergerakan. Hanya saja kesadaran masyarakat masih kurang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com