ENDE, KOMPAS.com - Capaian vaksinasi hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih rendah lantaran kekurangan stok vaksin.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ende Said Karim Djohar menyatakan, selama 2023 baru 308 ekor anjing yang divaksinasi.
Ratusan ekor anjing yang divaksinasi ini berasal dari wilayah yang terdapat kasus gigitan. Di antaranya Desa Kebirangga Tengah, Kecamatan Maukaro dan Desa Nuaja, Kecamatan Ende.
Menurut Said, capaian ini masih sangat rendah dibandingkan dengan populasi anjing di Kabupaten Ende yang diperkirakan mencapai 62.861 ekor.
"Kendalanya pada stok vaksin dan untuk Ende sangat terbatas. Sehingga capaian vaksinasi HPR masih sangat rendah," ujar Said kepada wartawan di Ende, Senin (26/6/2023).
Baca juga: KLB Rabies, Pemkab Sikka Minta Bantuan Vaksin HPR ke Kementan
Said menambahkan, pada tahun ini, Pemkab Ende mendapat bantuan 1.500 dosis vaksin HPR dari pemerintah provinsi, rencananya dikirim pada Agustus 2023.
"Jumlah ini hanya diberikan pada 1.500 ekor anjing. Tentu sangat kurang," ucapnya.
Baca juga: Anak Usia 8 Tahun di TTS Meninggal akibat Rabies
Sebelumnya diberitakan, sejak Januari hingga Mei 2023, ada 497 warga di Kabupaten Ende yang digigit anjing.
Dari jumlah tersebut, dua dinyatakan positif rabies dan satu korban meninggal dunia asal Desa Wolosambi, Kecamatan Lio Timur.
Kendati demikian, jika dibandingkan tahun lalu, jumlah warga yang terkena gigitan hewan penular rabies (HPR) lebih tinggi yakni 1.200 orang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali, 15 di antaranya positif rabies, satu meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.