Menurut Henry, kejadian tersebut karena murni ketidaktahuan warga. Keberadaan bongpay tersebut juga sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.
"Yang punya rumah juga enggak tahu. Kita sudah kembalikan, kesadaran ya sekalian edukasi," papar dia.
Apalagi, lanjut dia, saat ini kuburan Tionghoa di Jalan Saputan Raya sudah tak ada. Hal itu berbeda dengan daerah lain seperti di Kedungmundu.
Baca juga: Bus Rosalia Indah Terbakar di Tol Semarang-Solo
"Berpuluh-puluh tahun yang lalu itu memang di sini memang makam China. Sekarang sudah enggak ada," ungkap Henry.
Dia menegaskan, jika kejadian tersebut sudah diselesaikan dengan baik-baik. Paguyuban Tionghoa juga sudah memaklumi ketidaktahuan warga tersebut.
"Paguyuban Tionghoa ke sini, ngobrol. Mereka intinya terima kasih dengan tindak lanjut apa yang kita di sini," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.