"Korban lagi di kebunnya di Bukit Cibatuan, sedang menyemprot. Korban saat itu tidak sendirian, tapi sama kakaknya," kata Anwar saat dihubungi, Selasa (12/3/2024) malam.
Korban yang merupakan warga Pekon Sukamarga itu kemudian pamit hendak menanam timun di sisi lain kebun itu. Saat itulah muncul seekor harimau sumatera.
Anwar mengatakan, dari cerita sang kakak korban, harimau itu langsung menerkam ke arah kepala korban.
Meski sempat terkena cakar di kepalanya, korban berhasil kabur dan harimau itu juga lari menjauh.
Sementara itu, warga lain bernama Pini (32) mengatakan kejadian terakhir itulah yang membuat warga merasa khawatir akan teror harimau di permukiman mereka.
Pini menyebut, warga mendatangi kantor Balai TNBBS Resor Suoh untuk menanyakan perkembangan upaya penangkapan harimau itu, pada Senin sore.
Namun, saat didatangi, ternyata tidak ada seorangpun petugas di kantor. Sehingga warga marah.
Massa kemudian meluapkan emosinya dengan membongkar, merusak, dan membakar kantor tersebut.
"Ya gimana, Mas, kita, warga juga jadi enggak tenang. Korban harimau sudah ada berapa orang. Harapan warga sih cepat ditangkap harimaunya," kata dia.
Sementara, Kepala Balai TNBBS Ismanto mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan mitigasi dan menangkap harimau yang menerkam warga.
Sejak serangan pertama, tim TNBBS sudah turun ke lokasi untuk memetakan pergerakan harimau dengan menganalisa jejaknya.
"Sampai kemarin kita juga sudah menambah kandang jebak menjadi empat buah dan kita letakkan di lokasi-lokasi harimau pernah terlihat," kata dia.
TNBBS juga meminta bantuan Taman Safari Indonesia untuk mengirimkan sniper berpeluru obat ibus untuk secepatnya menangkap harimau tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.