Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Harimau Serang 3 Warga di Lampung, 2 Orang Tewas, Kantor TNBBS Dibakar

Kompas.com - 13/03/2024, 08:09 WIB
Tri Purna Jaya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kegeraman masyarakat di dua kecamatan di Lampung Barat, Lampung, atas teror harimau sumatera, diduga penyulut aksi pembakaran kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Lampung Barat, Senin (11/3/2024) sore.

Diketahui, dua petani tewas diterkam harimau sebulan lalu. Petugas sampai saat ini belum juga bisa menangkap harimau tersebut.

Baca juga: 2 Orang Tewas Diterkam Harimau, Warga Bakar Kantor Balai TNBBS Lampung Barat

Konflik pertama terjadi pada 8 Februari 2024, di Pekon (desa) Sumber Agung. Korban bernama Gunarso (47) tewas dengan luka cakar binatang buas.

Dari keterangan keluarga, diketahui korban pamit pergi ke kebun pada Kamis pagi sekitar pukul 08.30 WIB menggunakan sepeda motor.

Namun hingga sore hari korban tidak kunjung pulang ke rumah. Sehingga adik korban menyusulnya ke kebun.

Sekitar 200 meter dari areal perkebunan, ditemukan sepeda motor, sepatu dan golok milik korban.

Merasa takut, adik korban pulang dan melaporkan hal itu ke aparat desa dan Polsek Suoh.

Anggota kepolisian dan warga desa lalu melakukan pencarian korban. Setelah sekitar 4 jam dicari, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka di sekujur tubuh.

Baca juga: Kantor TNBBS Dibakar karena Harimau Tak Kunjung Ditangkap, Sniper Dikerahkan

Sedangkan korban kedua bernama Sahri (28), warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Ini berawal saat keluarga melakukan pencarian korban yang tidak kunjung pulang pada Rabu (21/2/2024) sore.

Korban berpamitan pada Rabu pagi untuk pergi ke kebun. Di dekat kebun, kerabat korban awalnya hanya menemukan tanki semprot milik korban yang terkoyak.

Penemuan itu lalu dilaporkan ke aparat desa setempat dan Polsek Suoh.

Setelah pencarian, pada Kamis (22/2/2024) dini hari, jasad korban ditemukan telungkup dengan kondisi tercabik.

Baca juga: Kantor Balai TNBBS Dibakar dan Dirusak, Polisi Periksa 4 Saksi

Serangan ketiga terjadi pada Senin (11/3/2024), di mana seorang warga bernama Samanan (41), diterkam saat dia berada di kebun yang berada di Pekon Ringinsari, Kecamatan Suoh.

Tetangga korban, Anwar mengatakan, korban selamat meski menderita luka di kepala. Kini korban dirujuk ke rumah sakit setelah sebelumnya dirawat di puskesmas.

"Korban lagi di kebunnya di Bukit Cibatuan, sedang menyemprot. Korban saat itu tidak sendirian, tapi sama kakaknya," kata Anwar saat dihubungi, Selasa (12/3/2024) malam.

Korban yang merupakan warga Pekon Sukamarga itu kemudian pamit hendak menanam timun di sisi lain kebun itu. Saat itulah muncul seekor harimau sumatera.

Anwar mengatakan, dari cerita sang kakak korban, harimau itu langsung menerkam ke arah kepala korban.

Meski sempat terkena cakar di kepalanya, korban berhasil kabur dan harimau itu juga lari menjauh.

Sementara itu, warga lain bernama Pini (32) mengatakan kejadian terakhir itulah yang membuat warga merasa khawatir akan teror harimau di permukiman mereka.

Pini menyebut, warga mendatangi kantor Balai TNBBS Resor Suoh untuk menanyakan perkembangan upaya penangkapan harimau itu, pada Senin sore.

 

Namun, saat didatangi, ternyata tidak ada seorangpun petugas di kantor. Sehingga warga marah.

Massa kemudian meluapkan emosinya dengan membongkar, merusak, dan membakar kantor tersebut.

"Ya gimana, Mas, kita, warga juga jadi enggak tenang. Korban harimau sudah ada berapa orang. Harapan warga sih cepat ditangkap harimaunya," kata dia.

Sementara, Kepala Balai TNBBS Ismanto mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan mitigasi dan menangkap harimau yang menerkam warga.

Sejak serangan pertama, tim TNBBS sudah turun ke lokasi untuk memetakan pergerakan harimau dengan menganalisa jejaknya.

"Sampai kemarin kita juga sudah menambah kandang jebak menjadi empat buah dan kita letakkan di lokasi-lokasi harimau pernah terlihat," kata dia.

TNBBS juga meminta bantuan Taman Safari Indonesia untuk mengirimkan sniper berpeluru obat ibus untuk secepatnya menangkap harimau tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com