Salin Artikel

Kronologi Harimau Serang 3 Warga di Lampung, 2 Orang Tewas, Kantor TNBBS Dibakar

Diketahui, dua petani tewas diterkam harimau sebulan lalu. Petugas sampai saat ini belum juga bisa menangkap harimau tersebut.

Konflik pertama terjadi pada 8 Februari 2024, di Pekon (desa) Sumber Agung. Korban bernama Gunarso (47) tewas dengan luka cakar binatang buas.

Dari keterangan keluarga, diketahui korban pamit pergi ke kebun pada Kamis pagi sekitar pukul 08.30 WIB menggunakan sepeda motor.

Namun hingga sore hari korban tidak kunjung pulang ke rumah. Sehingga adik korban menyusulnya ke kebun.

Sekitar 200 meter dari areal perkebunan, ditemukan sepeda motor, sepatu dan golok milik korban.

Merasa takut, adik korban pulang dan melaporkan hal itu ke aparat desa dan Polsek Suoh.

Anggota kepolisian dan warga desa lalu melakukan pencarian korban. Setelah sekitar 4 jam dicari, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka di sekujur tubuh.

Sedangkan korban kedua bernama Sahri (28), warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Ini berawal saat keluarga melakukan pencarian korban yang tidak kunjung pulang pada Rabu (21/2/2024) sore.

Korban berpamitan pada Rabu pagi untuk pergi ke kebun. Di dekat kebun, kerabat korban awalnya hanya menemukan tanki semprot milik korban yang terkoyak.

Penemuan itu lalu dilaporkan ke aparat desa setempat dan Polsek Suoh.

Setelah pencarian, pada Kamis (22/2/2024) dini hari, jasad korban ditemukan telungkup dengan kondisi tercabik.

Serangan ketiga terjadi pada Senin (11/3/2024), di mana seorang warga bernama Samanan (41), diterkam saat dia berada di kebun yang berada di Pekon Ringinsari, Kecamatan Suoh.

Tetangga korban, Anwar mengatakan, korban selamat meski menderita luka di kepala. Kini korban dirujuk ke rumah sakit setelah sebelumnya dirawat di puskesmas.

"Korban lagi di kebunnya di Bukit Cibatuan, sedang menyemprot. Korban saat itu tidak sendirian, tapi sama kakaknya," kata Anwar saat dihubungi, Selasa (12/3/2024) malam.

Korban yang merupakan warga Pekon Sukamarga itu kemudian pamit hendak menanam timun di sisi lain kebun itu. Saat itulah muncul seekor harimau sumatera.

Anwar mengatakan, dari cerita sang kakak korban, harimau itu langsung menerkam ke arah kepala korban.

Meski sempat terkena cakar di kepalanya, korban berhasil kabur dan harimau itu juga lari menjauh.

Sementara itu, warga lain bernama Pini (32) mengatakan kejadian terakhir itulah yang membuat warga merasa khawatir akan teror harimau di permukiman mereka.

Pini menyebut, warga mendatangi kantor Balai TNBBS Resor Suoh untuk menanyakan perkembangan upaya penangkapan harimau itu, pada Senin sore.

Namun, saat didatangi, ternyata tidak ada seorangpun petugas di kantor. Sehingga warga marah.

Massa kemudian meluapkan emosinya dengan membongkar, merusak, dan membakar kantor tersebut.

"Ya gimana, Mas, kita, warga juga jadi enggak tenang. Korban harimau sudah ada berapa orang. Harapan warga sih cepat ditangkap harimaunya," kata dia.

Sementara, Kepala Balai TNBBS Ismanto mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan mitigasi dan menangkap harimau yang menerkam warga.

Sejak serangan pertama, tim TNBBS sudah turun ke lokasi untuk memetakan pergerakan harimau dengan menganalisa jejaknya.

"Sampai kemarin kita juga sudah menambah kandang jebak menjadi empat buah dan kita letakkan di lokasi-lokasi harimau pernah terlihat," kata dia.

TNBBS juga meminta bantuan Taman Safari Indonesia untuk mengirimkan sniper berpeluru obat ibus untuk secepatnya menangkap harimau tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/13/080902778/kronologi-harimau-serang-3-warga-di-lampung-2-orang-tewas-kantor-tnbbs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke