Mengalirnya air bersih ini adalah buah dari kerja keras dan gotong royong warga SP 3 Saritani.
Mereka bersatu padu membangun jaringan pipa dari hutan Pabuto yang berada di belakang ladang pertanian.
“Tidak mudah menyambung pipa dalam bentangan beberapa kilometer naik turun menyusuri perbukitan, dari sungai di hutan menuju perkampungan,” kata Vial Bullyanto ketua kelompok Marsudi Lestantun yang berasal dari Yogyakarta, Sabtu (9/3/2024).
Dari hutan ini mereka mengalirkan air sungai yang jernih melalui pipa paralon menuju permukiman warga melalui perbukitan dan ladang. Jaraknya lumayan jauh.
Awalnya pekerjaan ini seperti tidak mungkin bisa dilaksanakan, namun faktanya warga transmigran mampu mewujudkan prestasi ini.
“Kuncinya mohuyula atau gotong royong,” kata Vial Bullyanto.
Vial mengungkapkan kehadiran air bersih ini tidak seperti sulapan yang prosesnya lancar dan cepat.
Para petani harus mencari titik yang pas di bagian hutan untuk mengalirkan air, bagian ini sebagai intake air.
Mereka harus presisi menentukan titik agar air mengalir lancar. Di titik ini mereka membendung dengan batuan yang tersedia di sungai.
Permukaan air pun meninggi dan mengalir melalui pipa yang meliuk-liuk di perbukitan menuju perkampungan.
Baca juga: Jalan Rusak Parah Buat Hasil Pertanian Warga Transmigran di Gorontalo Tak Laku
Ujung pipa ini mengalir pada dua buah tong plastik berkapasitas 4.000 liter untuk penampungan di sebuah punggung bukit di permukiman warga. Dari tong inilah pipa dialirkan kembali ke rumah-rumah warga.
“Saat pertama kali air bersih tiba di depan rumah warga, di sinilah masalah muncul, semua ingin memenuhi ember masing-masing, sementara yang di bagian lain menanti aliran tak kunjung tiba,” tutur Vial.
Kapasitas air yang dialirkan tidak mencukupi untuk semua warga jika semua mata kran dibuka.
Diakui Vial jika pipa yang digunakan ukurannya kecil, demikian juga kondisi kontur tanah tempat tong penampung yang tidak terlalu tinggi.
“Pendistribusiannya hanya menggunakan gaya gravitasi, tong penampung ditempatkan di bagian permukiman yang agak tinggi, dari sinilah air dialirkan melalui pipa ke rumah warga."