Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak Parah Buat Hasil Pertanian Warga Transmigran di Gorontalo Tak Laku

Kompas.com - 06/05/2023, 06:01 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Warga Desa Saritani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

Akibat kerusakan jalan ini komoditas pertanian tidak laku atau hanya dihargai sangat murah oleh para tengkulak yang mau datang ke daerah ini.

Desa Saritani umumnya dihuni oleh transmigran asal pulau Jawa dan warga lokal Gorontalo.

“Satu sisir pisang (pisang barangan) hanya dihargai seribu atau dua ribu rupiah, itupun dipilih yang baik, sisanya dibiarkan membusuk di kebun,” ujar Vial petani dari SP3 Saritani, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: Jokowi Gelontorkan Rp 800 Miliar untuk Perbaiki 15 Ruas Jalan Rusak di Lampung

Tidak hanya pisang, tanaman lain juga mengalami masalah yang sama. Komoditas lain seperti jagung juga dihargai sangat rendah karena tidak ada sarana transportasi yang memadai untuk mengangkut ke perusahaan penampung jagung.

“Akibatnya para tengkulak menetapkan harga jagung semena-mena, banyak petani tidak punya pilihan selain menerima kondisi seperti ini,” ujar Vial.

Kondisi jalan yang rusak ini telah berlangsung bertahun-tahun, para petani yang umumnya transmigran ini tidak bisa berbuat banyak.

Mereka mengaku pasrah menerima kondisi ini dan berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka.

“Kalau musim hujan jalan susah dilalui, bahkan tak jarang tidak bisa dilewati,” ujar Indriani petugas kesehatan yang bertugas di daerah ini.

Baca juga: Komentar Jokowi Saat Pantau Jalan Rusak di Lampung: Mulus

Rusaknya jalan ini juga dikeluhkan Catur Raharjo, ia mengaku prihatin karena sepanjang ruas jalan Pangeya hingga ke Satuan Permukiman (SP) 3 sangat rusak.

Menurut Catur Raharjo, jalan di kompleks permukiman transmigrasi SP3 ini rusak parah, terutama ketika musim hujan akibat tidak adanya talud jalan.

“Jalan antara perbatasan SP3, SP 1 hingga Pangea pengerasannya mulai hancur oleh hujan dan sekitar lima jembatan rusak, dua kali menyeberang sungai tanpa jembatan dan beberapa jembatan kayu serta satu jembatan baja lantai kayunya mulai rusak,” ujar Catur Raharjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com