Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Lumbung Padi, Panen Raya Demak Harga Beras Melambung tapi Gabah Terjungkal

Kompas.com - 08/03/2024, 13:38 WIB
Nur Zaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah lumbung padi di Jawa Tengah (Jateng).

Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan Pangan) Demak mencatat, produksi beras MT1 atau masa tanam padi pertama mencapai kurang lebih 44.000 hektar sawah.

Panen raya padi dilakukan bertahap, pada Desember 2023 seluas 1.275 hektar, Januari (2024) 6.665 hektare dan Februari panen 8.675 hektar sawah.

Ironisnya saat kuantitas panen semakin melimpah dari bulan ke bulan, harga beras di pasaran melambung dan harga gabah justru terjungkal.

Baca juga: Saat Petani Padi Berebut Jadi Buruh Angkut untuk Mencukupi Kebutuhan...

Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan untuk menyelidiki fenomena tersebut.

"Kita kan tahu, beras ini masih mahal, tapi lain sisi saat petani panen malah harga gabah ini anjlok," ujar Akhmad, kepada Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

"Apakah ada permainan di para penebas atau apa, ya kita ini belum tahu. Ini akan kita selidiki," sambung dia.

Sugiharto menyebutkan, dalam waktu dekat akan diterjunkan tim untuk segera menyelidiki adannya fenomena tersebut.

"Sementara ini nanti, akan kita turunkan tim," ujar dia.

Dia menambahkan, beberapa petani terburu-buru menjual gabah dengan harga seadanya untuk bisa cepat bertanam kembali.

"Ini yang kita sesalkan juga, sehingga dengan adanya beras yang mahal diiringi juga dengan bahannya notabene gabah itu juga mahal," ungkap dia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, harga beras lokal Demak cenderung mahal meskipun sempat turun.

Baca juga: Kronologi Temuan Mayat Tanpa Identitas di Area Sawah Demak, Berawal dari Bau Busuk Menyengat

"Asalnya Rp 16.000 berubah menjadi Rp 15.000 (per kilogram)," ujar pedagang beras di pasar Bintoro Demak, Muryati (58), Senin (4/3/2024).

Sementara harga gabah yang sempat menyentuh Rp 8.500 kini berangsur turun dari Rp 6.800-Rp 7.000 per kilogram.

Pengepul gabah Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Mas'udah mengatakan, harga gabah berangsur turun pasca pemilu yang diiringi panen raya.

"Yang bagus, ya sederhana Rp 700.000 (per 1 kwintal), basah," kata Mas'udah, di Desa Jogoloyo, Senin (4/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com