Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerit Petani Demak, Ribuan Hektar Padi Membusuk Saat Harga Gabah Melambung

Kompas.com - 05/03/2024, 16:57 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Hasil panen masa tanam padi pertama atau MT1 adalah momen yang ditunggu-tunggu para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Sistem tanam padi-padi-palawija atau MT1, MT2, dan MT3 di Demak berdampak pada hasil panen melimpah dan harga gabah yang melambung.

Dalam setahun, lahan sawah diberi jeda satu musim untuk tidak ditanam padi, sehingga kualitas panen padi MT1 tak pernah gagal dan menjadi penentu untuk menyambung roda ekonomi dan persiapan tanam mendatang.

Untuk itu tidak heran, apabila para petani kecil mengalokasikan seluruh harta benda mereka untuk bisa bertanam pada MT1, baik dengan cara menjual barang berharga atau dengan hutang ke bank.

Baca juga: Petani Keluhkan Harga Gabah di Lamongan yang Kini Anjlok

Hal itu, salah satunya dirasakan Mansur (59) petani Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Memasuki akhir tahun 2023, Mansur sempat kelimpungan menghadapi kekeringan panjang dampak el-nino yang mengakibatkan MT1 molor sebulan lebih.

Sebagian uang simpanan yang dialokasikan menggarap sawah MT1 terpaksa digunakan untuk bertahan hidup lantaran sungai irigasi kering kerontang.

Sekitar Oktober 2023 setelah sungai irigasi mengalir, Mansur mulai persiapan lahan untuk bertanam padi dengan mengalokasikan seluruh harta bendanya dan menyimpan sebagian untuk bertahan hidup selama tiga bulan ke depan.

Namun impian itu seolah menjadi mimpi buruk bagi Mansur, genap 90 hari padi siap panen yang ditunggu-tunggu diterjang banjir dampak jebolnya sungai Wulan pada Kamis (8/2/2024).

Mansur tidak menyangka, banjir di wilayah perbatasan Kudus itu juga sampai ke kampungnya jelang sehari.

"Garapan saya itu 1,5 hektare, sekarang merah-merah gitu tidak ada harapan sama sekali. Saya pulang dari jumatan tiba-tiba air itu tut-tut," katanya Minggu (3/3/2024).

Ibarat jatuh tertimpa tangga, rumah Mansur hancur begitu juga hasil tanam padi yang sudah dinantikan bersama anak dan istri kini menyisakan impian belaka.

"Bagi kami rakyat kecil itu sangat besar sekali. Kebetulan rumah saya juga rumah triplek pada klotok-klotok (mengelupas)," ungkapnya.

Petani di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, memasukkan gabah ke karung yang baru dipanen usai dijemur, Senin (4/3/2024). KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Petani di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, memasukkan gabah ke karung yang baru dipanen usai dijemur, Senin (4/3/2024).

"Hari Jumat terjadi banjir Sabtu-Ahad itu mau di-combine, tapi terjadi (banjir). Jumat itu (padi) sudah tenggelam semua," imbuhnya.

Mansur enggan membeberkan biaya yang ia keluarkan untuk menggarap sawah, yang pasti hasil tanamnya sempat ditawar tengkulak Rp 85 juta dengan sistem beli di pohon.

"1,5 hektare itu ditawar yang dua bahu ditawar Rp 70 juta, yang setengah ditawar Rp 15 (juta)," katanya.

Mansur kini hanya bisa pasrah kepada pencipta, sembari berharap ada uluran tangan untuk menata ekonomi dari awal.

"Harapannya bibit dan pupuk itu, karena ini sudah nol sama sekali, saya bilang istilahnya balik mijar gitu, cara in-inan orang jawa," tuturnya.

Nasib serupa juga dialami Supriyanto (51), Petani Desa Cangkring Pos, Kecamatan Karanganyar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com