Dia memiliki tiga bahu sawah yang siap panen, namun bencana banjir mendahului kehendaknya hingga terendam dua pekan lebih dan padi yang siap panen membusuk.
Kata Supriyanto, untuk MT1 ini setiap bahu sawahnya mampu menghasilkan 3,5 ton.
"Ada tiga bahu, ini (sebahu) 3,5 ton," katanya.
Untuk bisa menyambung hidup, Supriyanto tetap memunguti gabah yang berwarna kecoklatan dan berbau menyengat dengan harapan bisa diolah kembali meskipun jauh dari layak.
"Dijual tidak laku, ya terpaksa diproses. Masih bisa tapi ya patah-patah," katanya.
Infografis bencana banjir di Kabupaten Demak berdampak 3.280 hektar sawah tergenang dan 2.082 puso atau gagal panen.
Baca juga: Benarkah Petani hingga Buruh Tani Untung Kenaikan Harga Gabah?
Camat Karanganyar, Ungguh Prakoso menyebutkan, potensi kerugian petani dampak banjir mencapai Rp 100 miliar.
Kata dia, untuk 1 hektar ongkos tanam kurang lebih mencapai Rp 10 juta. Sedangkan 1 hektar lahan sawah siap panen pada MT1 laku hingga Rp 50 juta.
"Kalau puso itu 1.900 artinya kerugian potensinya Rp 100 miliar," katanya, Senin (26/2/2024).
"Tapi kalau tadi dihitung biaya (tanam) petani tadi sekitar Rp 20 miliar," sambung dia.
Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Demak, Hery Wuryanto mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengajukan bantuan bibit dan tanam untuk sawah yang gagal panen.
"Puso kami sudah mengusulkan ke Kementerian Pertanian nanti bantuan benih untuk yang puso," ujar Hery, Senin (4/3/2024).
Sementara, untuk mendukung kesejahteraan petani ke depan. Beragam alat pertanian dan bantuan pupuk sudah siap disalurkan.
"Itu ada combine 10 unit, traktor roda dua ada 8, roda empat ada 2, kemudian pompa air 10, kemudian traktor juga 10 ditambah untuk rehab irigasi itu ada 10 titik. Ada bantuan pupuk urea sekitar 30 ton," ungkapnya.
Baca juga: Kekhawatiran Petani Saat Harga Gabah Naik, tapi Harga Beras Pun Tinggi
Data Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan Pangan) Demak, tanam padi periode MT1 kurang lebih 44.000 hektare lahan pertanian. Namun untuk hari panen berbeda-beda menyesuaikan waktu tanam.
Pada periode Desember 2023, panen padi Demak mencapai 1.275 hektar, Januari 2024 6.665 hektar dan dan panen padi Februari 8.675 hektar.
Pembeli gabah, Mas'udah (51) mengatakan, harga gabah basah di Kabupaten Demak sempat menyentuh Rp 8000 lebih. Namun pasca banjir dan pemilu harga berangsur turun.
Sedangkan untuk saat ini ia membeli gabah Rp 700 ribu per kwintal.
"Pemilu, sekitar setengah bulan, (turun) ya panen raya," ujarnya ditemui di area sawah Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Senin (4/3/2024).