ENDE, KOMPAS.com- Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Ndondo, Kecamatan Kota Baru, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa belajar dengan kondisi keterbatasan.
Selama setahun terakhir, mereka bahkan belajar di bangunan darurat milik paroki setempat.
Salah satu siswi Margareta Julio Wende (16) mengatakan, plafon gedung yang ditempati para siswa kondisinya rusak. Ada bagian atap yang berlubang.
Baca juga: Sosok Najwa, Siswi SMP di Sampang Tempuh 500 Km demi Menimba Ilmu
Para siswa bahkan belajar tanpa menggunakan meja.
"Kami sangat tidak nyaman belajar, apalagi di dalam kelas tidak ada meja, hanya ada kursi," ujar Margareta Julio Wende (16) salah satu siswa saat ditemui Kompas.com di Ndondo, Senin (13/5/2024).
Margareta masih ingat, saat awal sekolah itu berdiri tahun lalu, ia bersama puluhan siswa terpaksa duduk melantai karena tak ada meja dan kursi.
Baca juga: Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan
Beruntung beberapa bulan kemudian, mosa laki (tua adat) dan pemerintah desa setempat memberikan bantuan kursi.
"Sekarang kami sedikit terbantu, tetapi tidak nyaman karena gedungnya masih darurat," ucapnya.
Siswa lain, Cika Sendo (16) mengungkapkan hal serupa. Cika mengungkapkan salah satu kendala yang mereka hadapi adalah kekurangan papan tulis.
"Papan tulis hanya satu jadi kadang gantian dengan kelas yang lain. Sangat tidak nyaman," ujarnya.
Saat terjadi angin kencang, kata dia, aktivitas belajar mengajar dipindahkan ke teras dan halaman sekolah karena dikhawatirkan bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Para siswa berharap agar pemerintah membangun gedung sekolah yang layak, sehingga proses belajar berjalan baik.
"Kami berharap bapak presiden, bapak gubernur bisa bantu kami gedung sekolah yang baru," katanya.
Ketua Komite SMA Negeri Ndondo, Yasintus Sumi mengatakan, kekurangan fasilitas pendidikan di sekolah itu sudah dikeluhkan sejak lama.