Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Petani Padi Berebut Jadi Buruh Angkut untuk Mencukupi Kebutuhan...

Kompas.com - 04/03/2024, 22:07 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Basrin (41), petani padi di Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih harus berjuang mencari penghasilan tambahan di tengah tingginya harga gabah.

Selain menggarap lahan sawah pribadi, di masa panen raya ini ia harus meluangkan waktunya untuk menjadi buruh angkut padi.

Hal itu terpaksa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan dua orang anak yang kini duduk di bangku sekolah dasar.

Baca juga: Petani di Lumajang Masih Jauh dari Sejahtera meski Harga Beras Naik

Ketika ditemui Kompas.com di areal pertanian So Buncu, Desa Matua, pada Senin (4/3/2024), Basrin tengah berteduh di bawah pohon asam dengan tubuh terlihat bercucuran keringat.

Basrin rupanya baru saja selesai mengangkut beberapa karung gabah dengan berjalan kaki dari lokasi panen menuju jalan raya, tempat penimbangan padi oleh para tengkulak.

Dengan jarak tempuh sekitar 200 meter, Basrin mendapat upah dari pemilik lahan sebesar Rp 30.000 per karung.

"Upahnya tergantung jarak, kalau jauh seperti ini Rp 30.000 per karung, kalau dekat dengan jalan raya hanya Rp 10.000 per karung," kata Basrin.

Baca juga: Kisah Petani Padi di Sumbawa Semakin Terhimpit Mahalnya Biaya Produksi

Basrin mengungkapkan, saat panen raya seperti sekarang, ia bisa mengumpulkan upah angkut Rp 200.000 per hari.

Pendapatan tersebut tidak diperolehnya di satu tempat, tetapi berpindah dari satu lokasi panen ke lokasi lainnya.

Menurut dia, tak jarang penghasilannya di bawah Rp 100.000 per hari, sebab saat ini sudah cukup banyak yang menjadi buruh angkut.

"Kita terkadang harus rebutan, kalau tidak begitu tidak dapat. Untuk makan ditanggung oleh pemilik lahan," ujarnya.

Harga gabah turun

Basrin mengatakan, di sela kesibukan menjadi buruh angkut hasil panen padi, dia juga memiliki lahan sawah sendiri di So Madarutu, Desa Nowa, Kecamatan Woja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com