Salin Artikel

Ironi Lumbung Padi, Panen Raya Demak Harga Beras Melambung tapi Gabah Terjungkal

DEMAK, KOMPAS.com - Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah lumbung padi di Jawa Tengah (Jateng).

Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan Pangan) Demak mencatat, produksi beras MT1 atau masa tanam padi pertama mencapai kurang lebih 44.000 hektar sawah.

Panen raya padi dilakukan bertahap, pada Desember 2023 seluas 1.275 hektar, Januari (2024) 6.665 hektare dan Februari panen 8.675 hektar sawah.

Ironisnya saat kuantitas panen semakin melimpah dari bulan ke bulan, harga beras di pasaran melambung dan harga gabah justru terjungkal.

Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan untuk menyelidiki fenomena tersebut.

"Kita kan tahu, beras ini masih mahal, tapi lain sisi saat petani panen malah harga gabah ini anjlok," ujar Akhmad, kepada Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

"Apakah ada permainan di para penebas atau apa, ya kita ini belum tahu. Ini akan kita selidiki," sambung dia.

Sugiharto menyebutkan, dalam waktu dekat akan diterjunkan tim untuk segera menyelidiki adannya fenomena tersebut.

"Sementara ini nanti, akan kita turunkan tim," ujar dia.

Dia menambahkan, beberapa petani terburu-buru menjual gabah dengan harga seadanya untuk bisa cepat bertanam kembali.

"Ini yang kita sesalkan juga, sehingga dengan adanya beras yang mahal diiringi juga dengan bahannya notabene gabah itu juga mahal," ungkap dia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, harga beras lokal Demak cenderung mahal meskipun sempat turun.

"Asalnya Rp 16.000 berubah menjadi Rp 15.000 (per kilogram)," ujar pedagang beras di pasar Bintoro Demak, Muryati (58), Senin (4/3/2024).

Sementara harga gabah yang sempat menyentuh Rp 8.500 kini berangsur turun dari Rp 6.800-Rp 7.000 per kilogram.

Pengepul gabah Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Mas'udah mengatakan, harga gabah berangsur turun pasca pemilu yang diiringi panen raya.

"Yang bagus, ya sederhana Rp 700.000 (per 1 kwintal), basah," kata Mas'udah, di Desa Jogoloyo, Senin (4/3/2024).

https://regional.kompas.com/read/2024/03/08/133802378/ironi-lumbung-padi-panen-raya-demak-harga-beras-melambung-tapi-gabah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke