Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kasus Kematian gara-gara Konsumsi Ikan Buntal

Kompas.com - 07/03/2024, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAScom - Leny Latuperissa (28), seorang ibu asal Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah meninggal dunia setelah konsumsi telur ikan buntal pada Selasa (5/3/2024).

Tak hanya Leny, dua putrinya yang masin balita yaki Keisha Berhutu (5) dan Crismen Berhitu juga meninggal karena konsumsi ikan buntal seperti ibunya.

Kasus tersebut berawal saat suami Leny menggoreng ikan buntal pada Sein (4/3/2024) malam.

Keesokan harinya, ketiga korban konsumsi bagian telur ikan buntal. Lalu Leny dan Keisha pergi ke sungai. Sementara Chrismen bersama sang ayah tinggal di rumah.

Tak lama Chrismen mengeluh lemas. Dan secara bersamaan, Leny dan anaknya, Keisya dibawa pulang oleh warga karena keduanya sakit.

Baca juga: Seorang Ibu di Maluku Tengah dan 2 Anaknya Tewas Usai Santap Telur Ikan Buntal

Saat itu Leny mengeluh mulut dan kerongkongannya sakit. Leny dan kedua anaknya pun dilarikan ke rumah sakit.

Namun setelah dua jam ditangani, ketiganya dinyatakan meninggal dunia.

Tak hanya di Maluku Tengah, berikut tujuh kasus kematian gara-gara konsumi ikan buntal yang dirangkum Kompas.com:

1. Suami istri di Lembata tewas usai makan ikan buntal

Pasangan suami istri, Bedil Pureklolon (60) dan Maria Barek (60) meninggal dunia setelah konsumsi ikan buntal pada Kamis (16/12/2021) siang.

Korban adalah warga Desa Tagawiti, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT. Sementara tiga anggota keluarga lainnya harus dilarikan ke rumah sakkit.

Keracunan tersebut berawal saat satu keluarga yang terdiri dari delapam orang itu makan siang di kebun dengan lauk ikan buntal.

Namun setelah makan siang, beberapa korban mulai mengeluh sakit dan mereka dilarikan ke puskesmas sebelim dirujuk ke RSUD Lewoleba.

Baca juga: Satu Keluarga di Lembata Keracunan Ikan Buntal, 2 Orang Tewas

2. Empat warga Sikka tewas usai makan ikan buntal

Ikan buntal yang mengembangpixabay.com Ikan buntal yang mengembang
Sebanyak 13 warga Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, diduga keracuan ikan buntal pada Minggu (27/6/2021).

Dari 13 korban, empat di antaranya dinyatakan meinggal dunia.

Keracunan berawal saat warga sedang berkumpul sambil konsumsi miras jenis moke dan makan lauk pauk ikan di salah satu rumah warga.

Tak lama lauk pauk mereka habis dan salah satu korban KO menyuruh rekannya mengambil ikan yang sedang dimasak istrinya di rumah.

Belakangan, ikan yang dimasak adalah jenis buntal. Tak lama setelah mengonsumsi ikan tersebut, belasan warga itu merasa pusing, mual dan muntah.

Mereka pun dilarikan ke RSUD Tc Hillers Maumere dan empat orang dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: 4 Warga Sikka Tewas Keracunan Ikan Buntal, Kadis Perikanan: Ikan Ini Beracun, Tidak Dikonsumsi

3. Pria di Tuban meninggal usai makan ikan buntal

Rudiyanto Wijaya (37) warga Dusun Lebak, Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, Tuban meninggal usai makan telur ikan buntal pada Minggu (3/2/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.

Sementara satu rekannya, Muha (40) terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.

Kasus tersebut berawal saat Rudiyanto diundang ke warung milik Darmuji untuk memasak telur ikan buntal.

Setelah masak, korban menawari tiga rekannya. Namun hanya Muha yang menyantap lauik ikan buntal. Setelah makan, kedua pria tersebut muntah-muntah dan kedua lidah korban juga tampak mengejang.

Mereka berdua langsung dibawa ke rumah sakit. Namun nyawa Rudiyanto tak tertolong sebelum sampai ke Puskesmas Montong.

Baca juga: Usai Santap Telur Ikan Buntal, Pria Asal Tuban Ini Meninggal Dunia

4. Suami istri di Probolinggo tewas usai makan ikan buntal

Ikan buntal, salah satu ikan paling berbahaya di dunia.iStockphoto/mirecca Ikan buntal, salah satu ikan paling berbahaya di dunia.
Empat orang warga Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo keracunan ikan buntal pada Rabu (6/1/2019).

Dua orang di antaranya meninggal dunia yakni pasangan suami istri Baidowi dan Suhaina. Sementara dua rekannya yakni Mahduf dan M Habibulloh dirawat di RSUD Waluyo Jati Krksaan.

Kasus tersebut berawal saat Mahfud pulang membawa ikan buntal hasil pancingan. Lalu ikan itu dimasak untuk menu buka bersama.

Kebetulan hari itu, mereka sedang puasa sunnah. Namun setelah konsumsi ikan buntal, para korban mengeluk mual, sesak napas dan merasa sakit di sekujur tubuhnya.

Baidowi dan Suhaina meninggal dunia pada malam harinya. Sementara Mahfud dan Habibulloh, anak korban selamat, walau harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Dua Warga di Probolinggo Meninggal usai Makan Ikan Buntal

5. Tiga orang di TTS meninggal usai makan ikan buntal

Roland Banamtuan (1) asal Desa Oni, Kecamatan Kualin Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) NTT tewas karena keracunan usai menuantap ikan buntal pada September 2019.

Selain Roland, dua orang lainnya yakni Nance Kase (43) dan Erni Kase (17) juga meninggal usai konsumsi ikan yang sama.

Sementara Jingsi Banamtuan (13), Marti Banamtuan (12) dan Marto Boimau (14), menjalani perawatan medis di Puskesmas setempat.

Baca juga: 3 Warga Tewas di Timor Tengah Selatan akibat Keracunan Ikan Buntal

6. Satu keluarga di Banyuwangi meninggal

Kerupuk ikan buntal yang diduga menyebabkan dua anak-anak keracunanIstimewa Kerupuk ikan buntal yang diduga menyebabkan dua anak-anak keracunan
Di Banyuwangi, satu keluarga meninggal karena makan ikan buntal hasil pancingan pada Selasa (10/3/2020).

Korban adalah pasangan suami istri Muhlis Hartono (65) dan Dewi Ambarwati (50), serta ibu mertua Muhlis bernama Siti Habsah (80).

Tragedi tersebut berawal saat Muhlis membawa ikan buntal hasil pancingan pada Senin (9/3/2020). Ikan tersebut kemudian dimasak bumbu santan dan untuk lauk makan.

Setelah makan masakan itu, ketiganya merasa pusing. Namun keesokan harinya, ketiga korban masih tetap makan masakan tersebut.

Hingga akhirnya Muhlis, Dewi, dan Siti dilarikan ke puskesmas setempat karena mengeluh mulas dan mual-mual. Meski telah menjalani perawatan, nyawa ketiga korban tidak tertolong.

Baca juga: Satu Keluarga di Banyuwangi Tewas Usai Makan Ikan Buntal, Ini Penyebabnya...

7. Di Bali, meninggal usai makan kerupuk ikan buntal

Di Buleleng, Bali, PAMS (11) meninggal keracunan setelah konsumsi kerupuk ikan buntal pada Selasa (17/11/2020).

Sementara satu kerabatnya, KATP (5) menjalani perawatan di RSUD Buleleng.

Kasus tersebut berawal saat PAMS bermain di rumah KATP. Mereka kemudian makan kerupuk ikan buntal yang disimpan di dalam toples. Tak lama kemudian, PAMS dan KATP muntah dan lemas.

Kerupuk ikan buntal itu dibuat oleh orangtua salah satu korban dari ikan hasil memancing di laut.

Mereka kemudian dibawa ke Puskesmas Gerkgak untuk perawatan. Karena keterbatasan alat, mereka berdua dirujuk ke rumah sakit dan PMAS dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Muntah dan Lemas, Satu Anak Meninggal Usai Makan Kerupuk Ikan Buntal Hasil Pancingan, Ini Ceritanya

SUMBER: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com