Namun, BBC News Indonesia tak bisa melakukan verifikasi secara independen terkait tuduhan keberadaan perusahaan kontraktor ini di lapangan.
Bagaimanapun, menurut Alfred praktik penambangan ilegal dilakukan secara besar-besaran dengan mengerahkan puluhan eskavator di beberapa titik penambangan, termasuk bahan kimia untuk mengekstrasi emasi.
"Ribuan galon sianida sudah terpakai di situ. Belum kapur, belum ribuan sak semen,“ katanya.
Baca juga: Pria Aniaya Teman dengan Senjata Tajam hingga Tewas di Sangihe Sulut
PT TMS yang diwakili Presiden Direktur, Terrence Kirk Filbert, membantah terlibat dalam pertambangan emas yang berlangsung di Pulau Sangihe.
"PT. TMS tidak dan tidak pernah mengambil keuntungan, berkoordinasi atau terlibat dalam penambangan liar,“ kata Terrence melalui keterangan tertulis kepada BBC News Indonesia.
Perusahaan ini juga menepis segala tuduhan dari kelompok LSM yang menyatakan mereka berada di balik penambangan emas yang saat ini terjadi di Pulau Sangihe. PT TMS menyebut tudingan itu sebagai "mitos dan fantasi“.
PT TMS juga mengakui bahwa aktivitas pertambangan yang ada di Sangihe saat ini "sepenuhnya ilegal“.
"Disampaikan kembali, PT TMS selalu mengikuti hukum dan mematuhi semua peraturan. PT. TMS tidak mengoperasikan, mengawasi atau mengambil manfaat dari konsesi tambang apa pun di Pulau Sangihe,“ katanya.
Baca juga: Pria Aniaya Teman dengan Senjata Tajam hingga Tewas di Sangihe Sulut
Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Dhana Ananda Syahputra, serta Kabid Humas Polda Sulawesi Utara, Michael Thamsil, belum menjawab permintaan konfirmasi dari BBC News Indonesia.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Melanchton Harry Wolff, mengakui masih terdapat aktivitas tambang ilegal di Pulau Sangihe.
Namun ia belum bisa memastikan, apakah akvitas penambangan yang semakin masif melibatkan perusahaan-perusahaan lokal.
"Ya, saya tidak tahu persis apakah perusahaan itu, tapi memang ada aktivitas kegiatan-kegiatan menggunakan alat-alat berat. Artinya bukan penambangan rakyat,” kata Harry melalui sambungan telepon.
Baca juga: Blokade Jalan Tolak Alat Berat Perusahaan Tambang di Sangihe, Warga dan Polisi Saling Dorong
Ia melanjutkan perkembangan informasi ini akan masuk dalam pembahasan internal pemkab.
“Nanti lewat ibu bupati (Penjabat bupati Rinny Tamuntuan) juga akan melakukan pertemuan, pertama terkait dengan forum koordinasi pimpinan daerah tentunya, terkait dengan keadaan-keadaan kondisi saat ini,” jelas Harry.
*Setelah publikasi artikel ini, Kamis, 7 Maret 2024, pihak SSI meralat bahwa dokumentasi alat berat, truk dan material ekstrasi emas di pinggir jalan tersebut diambil pada 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.