Ini lantaran tidak bekerjanya saluran irigasi yang seharusnya bisa membuang aliran air sungai di sepanjang area persawahan secara maksimal, sehingga mengakibatkan sawah di sepanjang sungai terendam.
"Ada 7 desa mulai dari Desa Adimulyo, Mangunharjo, Temanggal, Adiluhur, Caruban, Kemujan dan Tegalsari, kalau yang paling parah untuk yang paling lama genanganya dan terluas dampaknya itu Desa Temanggal," terang dia.
Saluran irigasi di 7 desa tesebut menuju satu sungai yaitu Sungai Telomoyo, di mana sungai tersebut saat ini sudah tidak normal karena terjadi pendangkalan dan sedimen yang sudah sangat tinggi.
Sedangka dam parit yang berada di Desa Sugihwaras dan Madureja tidak bisa langsung dibuka ketika debit air sudah berlebih.
Pihaknya pun sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.
Baca juga: Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan, Pemkab Kebumen Gelar Pasar Murah
Pihak BBWS pun merespons dengan mengunjungi wilayah-wilayah terdampak untuk dilakukan pemetaan.
Rencananya pihak BBWS ke depan akan melakukan normalisasi Sungai Telomoyo yang sudah terjadi pendangkalan.
"Kami sudah menghubungi pihak BBWS Serayu Opak baik di kantor Sempor mau pun di kantor pusat di Yogyakarta, dan pihak BBWS sudah melakukan monitoring dan kajian di lokasi yang terdampak. Untuk jangka pendek belum ada tapi kalau jangka panjang rencana akan dilakukan normalisasi dan penertiban di bendungan-bendungan yang ada di wilayah Sugihwaras dan Madureja," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.