KEBUMEN, KOMPAS.com - Gelaran pesta demokrasi 5 tahunan telah dilaksanakan 14 Februari yang lalu.
Rekapitulasi perolehan suara pemilu legislatif (pileg) 2024 juga telah rampung di tingkat Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Nama-nama baru pun bermunculan sebagai kuda hitam mengisi kursi DPRD Kebumen. Salah satunya masih berusia 22 tahun, termuda menjadi anggota dewan.
Baca juga: Ambulans Partai Demokrat yang Tabrak 5 Motor di Surabaya Milik Relawan untuk Kampanye
Dia adalah Keyko Hessi Miss'idah (22), calon anggota legislatif (caleg) dari Partai PKB.
Keyko, sapaan akrabnya, hampir dipastikan melenggang usai memperoleh 6.621 suara di (daerah pemilihan) dapil Kebumen 1 yang meliputi Kecamatan Kebumen dan Kecamatan Buluspesantren.
Di mana di dapil tersebut, PKB hanya mendapat satu kursi. Dengan memperoleh suara hampir 7.000 tersebut Keyko menjadi yang terbanyak dari partai PKB.
Wanita kelahiran 11 November 2021 itu mengatakan awalnya dirinya juga tidak menyangka bisa mengungguli perolehan suara caleg PKB lain di dapilnya.
"Awalnya ya nggak nyangka mas, tapi sudah diniati sudah berusaha, Alhamdulillah semoga bisa mengemban amanah ini dengan baik," kata Keyko pada Rabu (6/3/2024).
Putri ketiga dari pasangan Sutarwiyono dan Diwud ini baru saja menyelesaikan kuliahnya di Universitas Diponegoro Semarang. Keyko diwisuda pada bulan Oktober 2023 lalu sebagai Sarjana Bahasa Asing Terapan.
"Tadinya Setelah lulus niatnya udah mau ke Jepang karena udah ada tawaran kerja di sana, tapi pihak keluarga gak kasih izin. Saat itu ada penjaringan untuk caleg PKB ya udah saya ikut dan urus semuanya sendiri," jelas Keyko.
Keyko menceritakan, orang tuanyapun sontak kaget saat mendengar putri bungsunya itu meminta restu maju sebagai caleg DPRD Kabupaten Kebumen. Pasalnya tidak ada background politik di keluarganya tersebut.
Sang ayah merupakan pensiunan polisi sedangkan ibunya pedagang baju. Namun dirinya meyakinkan keluarganya bahwa dirinya terjun ke politik untuk membantu orang banyak.
Keyko selama ini membantu ibunya berjualan pakaian di toko milik ibunya yang berada di sekitaran Jalan Soekarno-Hatta Kebumen. Dari situlah ia sering bertemu banyak orang dengan berbagai macam cerita dan latar belakang yang berbeda setiap harinya.
"Saat di toko sering ada yang, ada yang sebagai gur ngaji cuma dapet Rp 150.000 per bulan, nah saya pengin bantu mereka. Lewat jalur PKB ini lah saya berpikiran ini sejalan dengan program yang ada, semoga bisa membantu pesntren, TPQ, dan guru ngaji," ucapnya.
Perjalanannya selama ikut serta dalam kontestasi Pemilu serentak 2024 itu pun tidak mudah. Pasalnya saat itu dirinya masih harus bolak-balik Kebumen-Semarang untuk menyelesaikan tugas skripsinya.