Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Jalur Pantura Cirebon, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

Kompas.com - 06/03/2024, 11:24 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Banjir yang terus meluas di Kabupaten Cirebon Jawa Barat, juga melanda jalur nasional Pantura pada Rabu (6/3/2024) siang. Air merendam jalanan sekitar 30 hingga 50 sentimeter.

Pengiriman logistik nasional antar provinsi dan berbagai aktivitas sempat tersendat. Kepolisian memberlakukan rekayasa arus berupa buka tutup dan juga kontraflow guna menarik kendaraan yang tersendat macet lebih dari satu kilometer.

Genangan banjir yang terjadi di Pantura ini memanjang sekitar 300 hingga 500 meter yang masuk wilayah Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.

Baca juga: Sungai Cisanggarung Meluap, 8 Desa di Brebes Terendam Banjir

Banjir di titik ini, diduga terjadi lantaran sungai beringin yak lagi dapat menampung debit air yang melonjak drastis hingga limpas dan keluar ke jalur utama pantura.

Selain hujan deras yang mengguyur sepanjang Selasa malam hingga Rabu dini hari, tingginya kiriman air dari bagian hulu mempercepat terjadinya banjir.

Sejumlah kendaraan besar yang mengangkut logistik harus menurunkan kecepatannya. Pasalnya, sebagian pengendara sepeda motor dan mobil yang berukuran rendah, sempat mogok. Hal ini menambah hambatan arus hingga tersendat.

Tingginya air dan juga derasnya aliran sungai juga membuat sebagian pengendara khawatir menerjang banjir.

Oky salah satu penumpang mobil besar mengaku terganggu dengan adanya banjir ini. Dia yang sedang menuju ibukota Jakarta terjebak macet sepanjang sekitar dua kilometer.

"Terganggu mas, tadi macetnya jauh, dari sana, ada sekitar dua kilometer nya. Mau ke Jakarta bawa barang," kata Oky saat melintas.

Baca juga: Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Sragen Terendam Banjir, Warga Dievakuasi

Kepala Kepolisian Sektor Pangenan AKP Sukendri menyebutkan, polisi sudah siaga mengatur arus sejak pagi. Pasalnya, kendaraan di dua arah terdampak banjir meski didominasi kendaraan dari arah Jawa menuju Jakarta.

Kejadian ini, kata Sukendri, berlangsung sekitar Kamis dini hari tadi. Banjir disebabkan meluapnya sungai beringin yang mendapatkan kiriman air dari bagian hulu.

Guna mengurangi kepadatan dan mencegah kendaraan mogok, petugas memberlakukan rekayasa arus berupa contraflow di beberapa titik.

"Alhamdulillah sudah terurai, roda berputar, kebetulan kita buka tutup, bergantian, macet paling panjang sampai Gebang dari arah Jawa. Kemacetan di jalur sisi arah Jawa menuju Jakarta saja," kata Sukendri.

Namun, sampai siang ini, air yang menggenang jalur utama pantura terpantau belum juga surut. Bahkan tingginya debit air kiriman dari wilayah hulu yang masih berada di Sungai Ciberes, membuat banjir kian tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com