Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Petani di Kebumen, 3 Kali Gagal Panen akibat Terendam Banjir

Kompas.com - 07/03/2024, 15:24 WIB
Bayu Apriliano,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Di tengah tingginya harga beras yang akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan, sebagian petani di Kabupaten Kebumen justru harus pasrah karena terancam gagal panen.

Bagimana tidak, para petani di Kabupaten Kebumen telah menanam 3 kali dan selalu gagal panen akibat banjir.

Ratusan hektar area persawahan di Kecamatan Adimulyo terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi.

Sutimah (45) mengaku, para petani seperti mereka pun mengaku sudah pasrah, lantaran sawahnya selalu terendam banjir ketika hujan lebat turun berhari-hari.

Baca juga: Cerita Keyko Kampanye Sambil Garap Skripsi, Caleg DPRD Kebumen Termuda Berusia 22 Tahun

Selain telah mengeluarkan biaya produksi yang tidak sedikit, masa panen pada musim tanam ke satu (MT-1) pada tahun ini juga tinggal satu bulan lagi.

"Sudah pasrah mas, sudah tiga kali tanamnya, buat seratus ubin habisnya saja Rp 800.000 sekali tanam, ini benihnya saja sudah mahal ini, sudah tiga kali beli tanam banjir lagi, mati lagi, tanam lagi, mati lagi. Ini sudah satu bulan lebih mau dua bulan kayak gini, ini sudah mati semua kena banjir," kata Sutimah, saat ditemui di area persawahan yang tergenang banjir, Kamis (7/3/2024).

Sutimah mengaku pasrah karena sudah kehabisan modal, sehingga sawah yang terendam banjir pun dibiarkan begitu saja.

Dirinya pun berharap ada perhatian dari pemerintah lantaran sudah beberapa tahun terakhir setiap kali musim penghujan tiba sawah mereka selalu terendam banjir sehingga sering gagal panen.

"Kalau ini sudah enggak ditanami lagi, pasrah saja kalau panen ya alhamdulillah kalau enggak ya sudah lah, sudah enggak ada benihnya, uangnya juga sudah habis, padi yang di rumah juga sudah habis," ungkap dia.

Kepala Desa Temanggal, Ahmad Mujaki menuturkan, dari 100 hektar area persawah di desa Temanggal, ada lebih dari 30 hektar sawah yang tergenang dan terancam gagal panen.

Mujaki yang juga merupakan Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Adimulyo menyebut, tak hanya desanya yang mengalami banjir di area persawahan, namun ada 7 desa lain yang juga mengalami hal serupa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com