Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Malaysia Ditangkap Setelah Tinggal "Overstay" 6 Tahun di Aceh

Kompas.com - 05/03/2024, 12:19 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com-Seorang warga negara Malaysia berinisial MS (50) ditangkap setelah tinggal di Aceh melebihi masa izin atau overstay selama enam tahun.

 

Petugas Kantor Imigrasi Banda Aceh menangkap MS pada 27 Februari 2024. 

"MS masuk ke Aceh melalui pintu masuk resmi imigrasi di Lhok Nibong, Aceh Timur. Setibanya di Aceh, dia menemui istrinya warga Geumpang Pidie dan tinggal di sana diam-diam," kata Kepala Kantor Imigrasi Banda Aceh Gindo Ginting, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Overstay dan Kehabisan Uang, Turis Asal Ceko Dideportasi dari Bali

Gindo menyebutkan, MS sempat menjadi marbut sebuah masjid di Kecamatan Sakti, Pidie.

Namun, warga Malaysia itu disebut tidak banyak berinteraksi dengan warga sekitar.

Selain itu, Petugas Imigrasi juga menangkap seorang warga negara Bangladesh di Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.

Laki-laki berinisial P (41) itu dilaporkan telah menikah dengan seorang warga Indonesia. Keduanya saling kenal saat bekerja di Malaysia.

"P kemudian ikut istrinya ke Aceh, dia masuk melalui jalur laut secara ilegal di pelabuhan Tanjung Balai, Sumatera Utara,dan diketahui sudah tinggal di Banda Aceh selama setahun, dan selama ini dia juga tidak melakukan interaksi dengan orang lain di sekitarnya," jelas Gindo.

Baca juga: Overstay di Gorontalo, WNA Asal India Diamankan Kantor Imigrasi

Bahkan, sebut Gindo, P tidak memiliki dokumen resmi seperti paspor.

Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh Ujo Sujoto mengatakan, kedua orang itu akan mendapatkan tindakan hukum yang berbeda.

"Yang memiliki dokumen. Seperti paspor akan segera dideportasi dan yang masuk secara ilegal dan tidak memiliki paspor akan dikenakan pidana keimigrasian," sebut Ujo.

Kini kedua WNA tersebut masih dalam pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com