Tidak hanya itu, Udin juga mengajak anak-anak muda untuk mencintai budaya khas Indonesia, khususnya di Kota Semarang.
"Makanya tetap terus melestarikan budaya Indonesia, supaya tidak luntur dengan perkembangan zaman," ujar dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso, juga mengatakan, Gebyuran Bustaman merupakan salah satu budaya khas Semarang yang patut dilestarikan.
"Ini jadi upaya kita dalam melestarikan sejarah dengan teman-teman dari Hysteria maupun jajaran Kampung Bustaman."
"Bagaimana kita mengangkat tradisi yang ada dan sangat luhur pada jelang bulan Ramadhan," tutur Wing.
Baca juga: Gebyuran Bustaman, Tradisi Jelang Ramadhan di Semarang Tak Lekang Zaman
Wing mengatakan, Gebyuran Bustaman dapat dipercaya sebagai ritual pembersihan diri oleh masyarakat sekitar.
Dengan demikian, Wing berharap, Gebyuran Bustaman dapat terus lestari dan dikenal oleh masyarakat luas.
"Ini memang di-create, agar semakin ramai anak-anak milenial yang terlibat di tradisi ini. Airnya warna warni, juga biar euforianya muncul," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.