Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rampung Rehabilitasi, Pencandu Lem di Nunukan Tertangkap Curi Uang Pedagang Buah

Kompas.com - 29/02/2024, 14:08 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sementara untuk kasus OS, tindakannya seakan sudah ahli. OS tahu mana korban yang memiliki uang, di mana targetnya menyimpan uangnya, baru setelah itu beraksi.

Parmedy menegaskan, Dinas Sosial Nunukan mencatat ada 17 kasus pencurian uang yang dilakukan OS, mulai dari uang tunai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Belum lagi tindak pencurian yang tidak dilaporkan ke polisi.

Selama ini, OS memang dikenal sebagai pencandu lem. Di mulutnya, selalu terlihat bekas lem yang mengering. Lem tersebut, ia tempatkan di plastik dan terus menerus ia hisap sepanjang jalan.

Untuk makan, ia pun selalu datang ke warung-warung untuk meminta dibungkuskan. OS juga menghuni tempat-tempat sepi dan gedung kosong untuk tidur.

OS merupakan eks deportan Malaysia yang dikirim ke Indonesia, melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan, sekitar 2013 silam. OS lahir dari ayah berkewarganegaraan Filipina dan ibu WNI.

Baca juga: Pria yang Hendak Curi Ponsel di Kembangan Diduga Tunawisma

"Tidak ada identitas OS, dan statusnya bukan WNI. Apakah dengan status demikian nanti Disdukcapil bisa membuatkan dia identitas atau tidak. Ini juga yang jadi persoalan kami dalam menangani OS," ujar dia.

Parmedy melanjutkan, Dinas Sosial, sudah beberapa kali menempatkan O di Rumah Penampungan Trauma Centre (RPTC).

Namun, kebiasaan mencurinya menjadi bahan komplain sejumlah penghuni RPTC. Mulai pakaian, hingga radio, hilang dicuri OS.

"Kita bingung mau seperti apa. Kalau mau dipulangkan ke mana. Dikirim ke Malaysia, ke orangtuanya, tentu tidak bisa karena tidak ada identitas," imbuh Parmedy.

Penanganan terhadap OS butuh pemikiran serius. Semakin banyak laporan dan keluhan masyarakat mengenai OS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com