Salin Artikel

Rampung Rehabilitasi, Pencandu Lem di Nunukan Tertangkap Curi Uang Pedagang Buah

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pemuda eks deportan bernama OS, yang dikenal warga Nunukan, Kalimantan Utara, sebagai pemuda kurang waras atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kembali mencuri setelah sempat menjalani perawatan mental di RSUD Teratai, Kota Tarakan.

OS, mencuri uang milik Udar (50), penjual buah di Jalan Radio RT 02 Nunukan Utara, pada Rabu (28/2/2024) sekitar pukul 02.30 wita.

"Aksi OS yang selama ini dikenal ODGJ, diketahui korban setelah melihat CCTV. Tas berisi uang tunai Rp 8 juta yang ia letakkan di atas kepala raib saat korban tertidur pulas di tokonya," ujar Kapolsek Nunukan, AKP Muhammad Karyadi, Kamis (29/2/2024).

Video pencurian yang dilakukan OS ramai di media sosial dan dibanjiri komentar netizen.

Mereka kemudian beramai ramai mencari keberadaan OS, dan menyerahkannya ke polisi.

"Saat diamankan, uangnya tinggal Rp 3 juta. Entah buat apa yang Rp 5 juta, kok cepat sekali habis padahal belum sehari," kata Karyadi.

Karyadi mengatakan, OS ditempatkan di ruangan khusus di samping pos penjagaan. Polisi tak berani memenjarakan OS karena kondisinya yang dikenal masyarakat luas sebagai ODGJ.

Meski pada dasarnya tidak mungkin ODGJ mencuri dengan menunggu sasarannya lengah, sebelum ada kejelasan status kejiwaan OS, polisi tak ingin gegabah memasukkannya dalam jeruji besi.

"Kita tidak mau main masukkan penjara. Iya kalau waras, kalau ODGJ bagaimana. Kita bersurat ke Dinsos, meminta surat keterangan rumah sakit. Apakah dia pulih dari kondisi gilanya, atau seperti apa," lanjutnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Nunukan, Parmedy, mengatakan, Dinsos sudah bersurat ke RS Teratai Tarakan untuk meminta surat keterangan pasca rehab.

"Kita juga menunggu surat keterangan pasca rehab dari RS Teratai Tarakan. Kalau dinyatakan pulih, artinya OS bisa kena pidana, karena tidak gila," jawabnya.

Parmedy menjelaskan, kondisi OS, sebenarnya lebih pada kecanduan lem, bukan termasuk ODGJ.

Analisis tersebut berdasar kelakuan OS yang menunggu target lengah, sebelum mencuri uang korbannya.

Ada sejumlah kejadian ODGJ yang ditangani Dinsos Nunukan yang juga suka mencuri. Hanya saja, ODGJ dimaksud, mencuri makanan dan langsung dia makan di tempat tanpa perlu menunggu penjual makanan lengah.

"Dia mencuri makanan karena lapar. Saat lihat makanan, dia ambil begitu saja di depan penjual makanan. Dia makan disitu, nah itu ODGJ,’’tuturnya.

Sementara untuk kasus OS, tindakannya seakan sudah ahli. OS tahu mana korban yang memiliki uang, di mana targetnya menyimpan uangnya, baru setelah itu beraksi.

Parmedy menegaskan, Dinas Sosial Nunukan mencatat ada 17 kasus pencurian uang yang dilakukan OS, mulai dari uang tunai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Belum lagi tindak pencurian yang tidak dilaporkan ke polisi.

Selama ini, OS memang dikenal sebagai pencandu lem. Di mulutnya, selalu terlihat bekas lem yang mengering. Lem tersebut, ia tempatkan di plastik dan terus menerus ia hisap sepanjang jalan.

Untuk makan, ia pun selalu datang ke warung-warung untuk meminta dibungkuskan. OS juga menghuni tempat-tempat sepi dan gedung kosong untuk tidur.

OS merupakan eks deportan Malaysia yang dikirim ke Indonesia, melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan, sekitar 2013 silam. OS lahir dari ayah berkewarganegaraan Filipina dan ibu WNI.

"Tidak ada identitas OS, dan statusnya bukan WNI. Apakah dengan status demikian nanti Disdukcapil bisa membuatkan dia identitas atau tidak. Ini juga yang jadi persoalan kami dalam menangani OS," ujar dia.

Parmedy melanjutkan, Dinas Sosial, sudah beberapa kali menempatkan O di Rumah Penampungan Trauma Centre (RPTC).

Namun, kebiasaan mencurinya menjadi bahan komplain sejumlah penghuni RPTC. Mulai pakaian, hingga radio, hilang dicuri OS.

"Kita bingung mau seperti apa. Kalau mau dipulangkan ke mana. Dikirim ke Malaysia, ke orangtuanya, tentu tidak bisa karena tidak ada identitas," imbuh Parmedy.

Penanganan terhadap OS butuh pemikiran serius. Semakin banyak laporan dan keluhan masyarakat mengenai OS.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/29/140805978/rampung-rehabilitasi-pencandu-lem-di-nunukan-tertangkap-curi-uang-pedagang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke