Sementara itu Prof. RM Coen Pramono Danudiningrat mengatakan, kasus bibir sumbing dan celah langit-langit masih krusial di Indonesia.
Data Kementerian Kesehatan mencatat insidensi hampir menyentuh 8.000 kasus.
Dengan kata lain, sebanyak 8.000 bayi di seluruh penjuru Tanah Air terlahir dengan bibir sumbing setiap tahun.
Ia pun mengapresiasi terealisasinya "cleft center" yang rilis perdana di Kabupaten Grobogan yang otomatis mengurangi tingginya kasus.
"Bibir sumbing di Indonesia sangat luar biasa. Sehingga keberadaan cleft center di Grobogan ini dapat membantu penderita bibir sumbing dan langit-langit. Mengurangi jumlah yang selalu muncul setiap tahunnya," ujar Coen.
Baca juga: Tiga Bank Pelat Merah di Semarang Diduga Terlibat Pencucian Uang, Rugikan Negara Rp 141,7 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.