Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Baru Penderita Sumbing di RSU Trimedika Ketapang Grobogan

Kompas.com - 28/02/2024, 15:00 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Jerit tangis Ainul Yaqin menggema di ruang pulih sadar RSU Trimedika Ketapang, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah usai rampung menjalani operasi bibir sumbing, Selasa (27/2/2024).

Rengekan bayi laki-laki berusia tiga bulan di lantai dua rumah sakit yang baru beroperasi satu tahun itu terdengar menyayat hati.

Meski beberapa perawat tampak hangat berupaya menenangkan, namun tangisan bayi mungil berselimut biru itu baru mereda ketika sang ibunda, Inarotul Ulwiyah (35) datang menghampirinya. 

Sentuhan tangan Ina yang terus mengusap rambut putra bungsunya sembari berucap sepatah dua kata itu secara ajaib memecah kebisingan. 

Baca juga: Cerita Pilu Keluarga di Bandung Barat yang Tinggal di Kandang Domba, Tidur Berdesakan dan Bau Kotoran Hewan

Dalam hitungan detik suasana pun kembali sunyi saat Ainul yang terbaring di atas ranjang pasien mendadak membisu setelah bertatap mata dengan ibunya. 

Salah satu bukti seorang ibu yang baru melahirkan memiliki naluri kuat terhadap anaknya. Ikatan keduanya adalah bagian dari perasaan cinta yang berevolusi melalui seleksi alam.

"Cemas menunggu operasi selama tiga jam. Alhamdulilah kelar. Semoga kelak putra saya tumbuh menjadi anak yang hebat," tutur Inarotul sembari menyeka air matanya yang sudah tak terbendung.

Baca juga: Menyoroti Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun, Setiap Warga Miskin Bisa Dapat Rp 19 Juta

Operasi bibir sumbing gratis

Suasana operasi bibir sumbing gratis di RSU Trimedika Ketapang, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah, Selasa (27/2/2024).KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Suasana operasi bibir sumbing gratis di RSU Trimedika Ketapang, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah, Selasa (27/2/2024).

Warga Grobogan ini mengaku dirundung kegelisahan menyusul bayinya sebagai penderita sumbing kesulitan untuk minum.

Ia pun kelimpungan lantaran tidak ada fasilitas kesehatan di Kabupaten Grobogan yang melayani operasi bibir sumbing. Sekalipun ada harus ke luar kota yang tentunya menambah biaya. Apalagi suaminya hanya pekerja serabutan dengan penghasilan minim.

Sebelumnya ia pun tak menyangka karena tak ada faktor genetika penderita sumbing di keluarganya.

"Saat di kandungan tujuh bulan, sudah terdeteksi kalau putra saya sumbing. Hancur hati saya saat itu. Karena kesulitan minum terus saya bawa ke RSUD Purwodadi dan kemudian diarahkan operasi bibir sumbing gratis di sini. Alhamdulillah sudah ada pelayanan bibir sumbing di Grobogan," ungkap dia.

Baca juga: Rokok Kretek Filter, Penyumbang Terbesar Kedua Garis Kemiskinan di Indonesia

Ainul merupakan satu di antara anak-anak yang kurang beruntung lahir dengan cacat bawaan di area bibir dan langit-langit mulut.

Pada Selasa, ia dan empat penderita sumbing lainnya tengah menjalani proses operasi secara gratis di RSU Trimedika Ketapang. 

Kegiatan yang digagas RSU Trimedika Ketapang berkolaborasi dengan Universitas Airlangga ini sebagai wujud keprihatinan terhadap kasus sumbing yang sebagian besar penderita berasal dari keluarga tidak mampu.

Baca juga: Sebagai Negara Pendapatan Menengah ke Atas, Mengapa Masih Banyak Kemiskinan di Indonesia?

Kasus perundungan karena bibir sumbing

Suasana operasi bibir sumbing gratis di RSU Trimedika Ketapang, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah, Selasa (27/2/2024).KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Suasana operasi bibir sumbing gratis di RSU Trimedika Ketapang, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah, Selasa (27/2/2024).

Lain halnya dengan Ainul, pasien sumbing lainnya yakni KA, yang berusia 17 tahun harus menjalani perbaikan operasi.

Remaja asal Kabupaten Kudus yang ditemani ibunya itu diketahui saat bayi sudah pernah dioperasi di salah satu RS di Semarang. Namun, penanganan saat itu belum tuntas seutuhnya.

Pelajar SMA ini mengaku selama ini menerima perundungan atau perlakuan kurang pantas dari teman-teman sebayanya.

Ia pun tumbuh menjadi laki-laki yang minder dan lebih memilih menghabiskan waktu di rumah.

Baca juga: Soal Presiden Bagi Bansos Jelang Pilpres, Puan: Pak Jokowi Sibuk Tuntaskan Kemiskinan

Kini, ia pun tampak semringah lantaran proses perbaikan operasinya dipimpin langsung oleh ahli bedah mulut dari Jepang, Prof. Norifumi Nakamura yang juga Staf Bedah Mulut Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia.

"Saya percaya medis semakin canggih. Saya berharap setelah ini kepercayaan diri saya kembali dan tidak ada lagi orang yang memandang sebelah mata," tutur KA.

Direktur Utama RSU Trimedika Ketapang Aris Setyawan, menyampaikan, dalam bakti sosial operasi bibir sumbing secara gratis didatangkan langsung profesional di bidangnya yaitu Prof. RM Coen Pramono Danudiningrat, Staf Bedah Mulut Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga dan Prof. Norifumi Nakamura, Staf Bedah Mulut Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia.

Baca juga: Nek Sapiah, Potret Kemiskinan di Pelosok Aceh Utara…

Pusat pelayanan bibir sumbing di Grobogan

Dalam momen ini sekaligus peresmian "Prof. Coen Pramono Danudiningrat (CPD) Cleft Center" di RSU Trimedika Ketapang sebagai satu-satunya fasilitas kesehatan di Kabupaten Grobogan untuk pusat pelayanan bibir sumbing dan celah langit-langit.

"Sekarang tak perlu ke luar kota untuk operasi sumbing. Kami memiliki pelayanan bedah maksilofacial dengan fasilitas dan spesialis lengkap. Center ini saya sematkan nama guru besar saat di UNAIR sebagai bentuk penghormatan. Selasa ini lima penderita sumbing sudah dioperasi secara gratis dan akan berlanjut. Kami prihatin banyak kasus penderita sumbing dari keluarga tak mampu," terang Aris.

Prof. Norifumi Nakamura menjelaskan penanganan medis pasien bibir dan langit-langit sumbing tidak hanya dibutuhkan saat operasi melainkan juga pascaoperasi dilakukan.

Pada prinsipnya bertujuan untuk memaksimalkan fungsi bicara, berbahasa, makan/minum dan bentuk penampilan.

"Di jepang di-cover pemerintah secara komperehensif. Jadi dari lahir sampai dewasa ditangani satu tim, bukan hanya operasi saja," kata dia.

Baca juga: Penelitian: BLT dan Raskin Tak Bisa Bebaskan Anak dari Kemiskinan

Penyebab bibir sumbing

Menurut Nakamura, hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab bibir sumbing dan celah langit-langit. Namun sejumlah hipotesis menyebut kelainan ini dapat terjadi karena kombinasi genetika dan lingkungan sekitar (makan, minum dan obat-obatan).

"Belum jelas penyebab sumbing. Saya sejak 1995-1997 di Indonesia dan setelah saya pensiun jadi dosen di Jepang saya kembali ke Indonesia dan jadi dosen di UI. Saya suka Indonesia dan ingin mengabdi untuk penanganan sumbing," ungkap Nakamura.

Sementara itu Prof. RM Coen Pramono Danudiningrat mengatakan, kasus bibir sumbing dan celah langit-langit masih krusial di Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan mencatat insidensi hampir menyentuh 8.000 kasus. 

Dengan kata lain, sebanyak 8.000 bayi di seluruh penjuru Tanah Air terlahir dengan bibir sumbing setiap tahun.

Ia pun mengapresiasi terealisasinya "cleft center" yang rilis perdana di Kabupaten Grobogan yang otomatis mengurangi tingginya kasus.

"Bibir sumbing di Indonesia sangat luar biasa. Sehingga keberadaan cleft center di Grobogan ini dapat membantu penderita bibir sumbing dan langit-langit. Mengurangi jumlah yang selalu muncul setiap tahunnya," ujar Coen.

Baca juga: Tiga Bank Pelat Merah di Semarang Diduga Terlibat Pencucian Uang, Rugikan Negara Rp 141,7 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com