Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penganiayaan Lansia di Bantul Tertangkap, Mengaku Butuh Uang Membeli Rokok

Kompas.com - 21/02/2024, 13:30 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian setempat berhasil menangkap pelaku penganiayaan terhadap lansia di Kapanewon Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (20/2/2024) dini hari.

Pelaku mengaku uang hasil kejahatannya akan digunakan untuk membeli rokok. 

Kapolsek Sedayu Kompol Khabibulloh mengatakan, pihaknya mengamankan M (33) warga Kaliurang, Argomulyo, Sedayu, karena kasus tindak pidana dengan kekerasan dan atau penganiayaan terhadap W, di Bulak sawah Padukuhan Karanglo, Argomulyo, Sedayu, Bantul. 

Baca juga: Ramai soal Keluhan Judi Capjiki di Grobogan, Polisi: Belum Ada Laporan

Dijelaskannya, kronologi bermula saat korban W pulang ke rumah di Padukuhan Pedes RT 05, Argomulyo, Sedayu, dari sawah dengan keadaan penuh lumpur dan luka pada bagian kepala, punggung, hingga pergelangan tangan.

Oleh salah satu anak korban, dibawa ke Rumah sakit. 

Saat itu, korban bercerita terhadap anaknya jika dirinya bertemu dengan pelaku dan dimintai sejumlah uang.

"Korban tidak punya dompet terus didekap dari belakang diambil dari saku uang Rp 50.000. Pelaku pembacokkan barang seperti sabit ke korban," kata Khabibulloh di Polsek Sedayu, Rabu (21/2/2024). 

Baca juga: Tinggal Seorang Diri, Lansia di Magelang Ditemukan Meninggal di Rumahnya


Pelaku awalnya tidak mengakui perbuatannya

Kapolsek mengatakan, korban sempat melawan, Setelah korban lepas, pelaku pergi melarikan diri. Pelaku meninggalkan korban dengan penuh luka. 

"Setelah merasa aman, pelaku melarikan diri," kata dia.

Setelah mendengar cerita itu, keluarga korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Sedayu.

Polisi langsung bergerak meminta keterangan korban, dan berhasil mengamankan telepon genggam yang tertinggal, lalu dibawa W pulang. 

Baca juga: Seorang Lansia Dianiaya Pengendara Motor Trail di Sawah, Polisi Buru Pelaku

Petugas lalu mengamankan W, namun saat itu yang bersangkutan menepis tuduhan tersebut. Namun setelah pemeriksaan CCTV, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya. 

"Awalnya pelaku tak mengaku setelah dilakukan pemeriksaan dan bukti, pelaku mengakui perbuatannya tersebut," kata dia.

Khabibulloh mengatakan, jika pihaknya mengamankan sepeda motor, HP, sandal, topi, dan untuk senjata tajam yang digunakan menganiaya dibuang ke sungai. 

"Kita lakukan proses hukum jerat pasal 365 pencurian dengan kekerasan 351 penganiayaan. Maksimal 9 tahun penjara," kata dia. 

Baca juga: Identitas Pelaku Penganiayaan Caleg di Banjarmasin Dikantongi, Polisi Minta Segera Menyerahkan Diri

Spontan karena butuh uang untuk membeli rokok

Korban imbuhnya, saat ini masih dirawat di Rumah Sakit. Pelaku sendiri pernah ditahan karena kasus yang sama pada 2006 lalu. 

"Pelaku dan korban tidak saling kenal. Keterangan pelaku tidak punya uang ingin merokok, memang sengaja mau melakukan curas untuk kebutuhan rokok itu," kata Kapolsek. 

Sementara M mengaku keluar untuk mencari makan dan muncul inisiatif melakukan tindak kejahatan karena butuh uang untuk membeli rokok.

Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS

Usai peristiwa itu dia justru membuang celana yang berisi uang Rp 50.000. 

"Uangnya dibuang juga, saya sadar ada bercak darah sama lumpur," kata pria yang memiliki pekerjaan buruh ini.

Dia mengaku timbul inisiatif meminta uang, dan itu merupakan respons atau keinginan sesaat saja. Dirinya membawa sajam untuk melindungi diri dari klitih.

"Lihat bapak (korban) sekilas pikiran minta uang, itu respons saja," kata M. 

Baca juga: Kejahatan Jalanan Kembali Terjadi di Jalan Lingkar Salatiga, Korban Dibacok, Ponsel dan Uang Raib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com