Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lowongan Dokter Honorer untuk 2 Daerah Terpencil di Perbatasan RI–Malaysia Ini Nihil Peminat

Kompas.com - 21/02/2024, 08:43 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pembukaan lowongan untuk dokter honorer di dataran tinggi Krayan, dan wilayah Binter, Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara, tak kunjung ada pendaftar.

Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Miskia mengatakan, sejak pendaftaran dibuka 2023, sampai hari ini, tidak satupun ada dokter yang berminat untuk bertugas di dua wilayah pelosok, yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini.

"Mungkin mereka masih menganggap wilayah tersebut masih hutan, dan jauh dari perkotaan. Sehingga tidak ada yang berminat bekerja sebagai dokter di sana," ujar Miskia, Rabu (21/2/2024).

Faktanya, imbuh Miskia, untuk menuju Krayan, hanya bisa ditempuh dengan pesawat perintis dari Nunukan.

Baca juga: Malu karena Kelakuan Putri Sulungnya Jadi Gosip Tetangga, Petani di Nunukan Menenggak Racun

Begitu juga untuk menuju Lumbis Ogong, harus menaiki perahu melewati sungai dengan jiram yang membutuhkan biaya tidak sedikit.

Miskia menuturkan, untuk wilayah pedalaman terpencil seperti dataran tinggi Krayan dan wilayah Binter, Pemda Nunukan menawarkan gaji bulanan Rp 13 juta ditambah jasa pelayanan/jaspel.

Angka tersebut, dua kali lipat nominalnya, dibanding dengan dokter honorer untuk daerah ibu kota Kabupaten Nunukan, yang digaji Rp 8 juta per bulan.

"Pertimbangan mereka bisa jadi kalau di wilayah pelosok mereka hanya bisa praktik dan fokus di puskesmas. Beda dengan tugas di daerah kota yang mungkin bisa membuka praktik sendiri," ujar dia.

Miskia menegaskan, Kabupaten Nunukan masih sangat kekurangan tenaga dokter.

Dari 18 puskesmas yang ada, Nunukan masih membutuhkan sekitar 12 dokter, belum termasuk dokter spesialis.

 

Idealnya, setiap puskesmas ada dua dokter umum dan satu orang dokter gigi.

Sehingga, ketika satu orang dokter melakukan perjalanan dinas, satu dokter bersiaga dan tetap membuka pelayanan.

"Dan selama ini, kekurangan dokter ditutupi dengan bidan ataupun perawat. Kita butuh minimal 12 orang dokter, baru bisa setidaknya dikatakan ideal," kata Miskia.

Menyikapi kekurangan dokter yang terjadi, jauh-jauh hari, Dinas Kesehatan mengajukan permohonan untuk menjadi lokus dokter internsip, yang kemudian diberikan kuota sekitar 15 dokter.

Baca juga: Kirim Chat Berisi Rayuan ke Istri Orang, Seorang Pria di Nunukan Babak Belur Dikeroyok Buruh Sawit

Mereka bertugas selama setahun, dan terjadi pergantian secara rutin setiap tahunnya.

Ia melanjutkan, ada beberapa putra daerah yang juga sedang menempuh studi kedokteran melalui program afirmasi Kementerian Kesehatan.

Sayangnya, kelulusan mereka masih lama jika melihat kebutuhan dokter di Nunukan yang cukup mendesak.

"Terus terang adanya dokter internsip menutup celah kekurangan. Tapi, bagaimanapun, kita butuh dokter yang memang ditugaskan di Nunukan," kata Miskia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com