Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Caleg Minta Bantuan Dukun Politik dan Guru Spiritual untuk Merebut Kursi Legislatif

Kompas.com - 30/01/2024, 10:11 WIB
Rachmawati

Editor

 

"Selain wirid, kesiapan mental caleg harus kuat"

Sekitar sembilan jam perjalanan dari Pamekasan, terdapat seorang dukun bernama Abdul Fatah Hasan di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia mengaku sudah tiga kali terlibat menyokong para calon anggota legislatif.

Praktisi spiritual ini mengatakan caleg-caleg itu datang untuk satu tujuan: menang!

Tapi masalahnya, kata dia, tak segampang itu memenuhi harapan mereka.

Dukun seperti dirinya tak bisa bekerja sendiri, para caleg harus benar-benar menyiapkan mental. Sebab masalah yang timbul saat berkampanye tak bisa ditebak.

"Mereka akan dihadapkan pada situasi yang bisa saja kehidupan mereka dibuka, jadi kesiapan mental harus dikuatkan," ucap Abdul Fatah yang mengenakan kaos putih dan berkacamata hitam.

Dari pengalamannya mendampingi caleg, persoalan yang muncul biasanya kurang percaya diri atau kendala komunikasi.

Baca juga: Membelot Dukung Prabowo-Gibran, 3 Caleg PPP Terancam Kena Sanksi

Itu mengapa selain mendukung secara spiritual, ia juga memberikan dukungan moral.

Untuk 'bantuan' spiritual dia menggunakan bacaan-bacaan yang mesti rutin dilakoni para caleg. Termasuk jimat dan beberapa ritual.

"Untuk aurod [wirid] harus cocok dengan karakteristik seseorang... bisa jadi aurod yang diberikan sama, tapi menyesuaikan kemampuan seseorang menjalani dengan istiqomah."

Soal ritual, ia enggan menjelaskan secara rinci pada kami. Dia khawatir kalau dibuka, akan memicu 'prasangka' di masyarakat.

Yang pasti, tegas Abdul, selama menjalani ritual ada pantangan yang boleh dan tidak dilakukan.

Pria yang tergabung di Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) ini terang-terangan berkata banyak dari calon anggota legislatif yang meminta pertolongannya, pada akhirnya kalah dalam kontes politik.

"Banyak yang tidak jadi [gagal] karena kita lihat fakta di lapangan. Misal dalam satu daerah pemilihan yang diperebutkan satu kursi, sementara yang datang sepuluh orang..."

"Tapi karena dorongan kuat untuk jadi [menang], kita tetap tidak boleh menolak meski potensinya tipis."

"Makanya kesiapan mental harus disiapkan dari awal."

Baca juga: Mengintip Cara Caleg di Kota Semarang Dapatkan Suara Rakyat, Datang ke Dukun hingga Sambangi Tempat Ibadah

Mengapa caleg datang ke guru spiritual dan dukun?

-SHUTTERSTOCK -
Pada Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan dan merilis Daftar Calon Tetap (DCT) untuk calon anggota legislatif DPR RI.

Total caleg DPR RI mencapai 9.917 orang yang berasal dari 11 partai politik dan tersebar di 84 daerah pemilihan.

Mereka sudah pasti harus bertarung sengit demi memperebutkan 580 kursi di Senayan.

Adapun untuk caleg DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang angkanya diperkirakan mencapai 30.000 lebih, juga mesti bersaing ketat.

Kursi DPRD Provinsi yang tersedia sebanyak 2.372 dan DPRD Kabupaten/Kota ada 17.510 kursi.

Baca juga: Pakar Hukum UII Saksi Ahli Kasus Kopi Sianida Beri Kesaksian di Kasus Caleg Libatkan Anak Berkampanye

Calon anggota legislatif di Daerah Pemilihan 1 Jawa Timur dari PDI Perjuangan, Badri, mengakui betapa beratnya persaingan.

Dia sudah dua kali bertarung, namun kalah terus. Kali ini, ia sesumbar bakal mengerahkan segala daya yang dimiliki.

Di masa kampanye, Badri berusaha keras agar dirinya dikenal publik.

Ia mendatangi rumah-rumah warga, mengunjungi tokoh masyarakat, dan kiai untuk menarik hati masyarakat.

Bahan kampanye seperti baliho, selebaran, dan korek bergambar mukanya disebar ke berbagai wilayah.

"Karena di Pamekasan Dapil 1 banyak yang belum tahu profil saya. Itu makanya kami door to door memperkenalkan diri ke masyarakat, termasuk visi dan misi."

Visi-misinya adalah menyejahterakan nelayan, petani, dan pedagang.

Baca juga: 5 Caleg dan Simpatisan PKB Purbalingga Membelot Dukung Prabowo-Gibran

Tapi ikhtiarnya untuk menang tak cuma dilakukan lewat pertemuan tatap muka dengan masyarakat, namun juga melibatkan kekuatan spiritual.

Meski dia tak mau terang-terangan membuka bentuk ritual yang dijalani, satu 'ibadah' yang kini wajib dilakoninya membaca shalawat.

Harapannya agar tenang dan tidak mudah emosi kala berhadapan dengan masyarakat.

"Untuk membentengi diri, saya sowan bukan khusus untuk apa yang akan saya capai atau menang. Akan tetapi karena ini pertarungan jadi setidaknya saya ada benteng untuk diri saya sendiri."

Badri mengaku percaya pada dunia spiritual karena tak lepas dari latar belakangnya yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren.

Baca juga: Bantah Kabar Mundur, 8 Pegawai KSP yang Jadi Caleg Disebut Berstatus Cuti

Menjadi santri, katanya, harus percaya pada dawuh atau perintah kiai dan karena sepanjang hidupnya kerap mengalami banyak kejadian mistis.

Dengan segala usaha itu, ia mengaku siap kalah.

"Delapan puluh persen saya siap kalah, malah saya tidak siap menang. Kalau menang itulah takdir, kalah adalah bagian dari kita karena tak bisa melawan takdir."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com