PEKANBARU, KOMPAS.com- Jalan Lintas Timur Sumatera di Kabupaten Pelalawan, Riau, masih direndam banjir sampai hari ini, Jumat (26/1/2024).
Banjir di jalan lintas penghubung antar provinsi ini sudah hampir sebulan lamanya.
Meski banjir sudah mulai surut, namun ketinggian air masih kategori tinggi antara 40 hingga 60 sentimeter.
Baca juga: Jalan Terendam Banjir, Warga Angkut Motor Pakai Pompong di Pelalawan
Banjir tersebut akibat luapan Sungai Kampar, yang berada dekat dari ruas jalan lintas timur. Titik banjir yang terparah, yaitu di kilometer 79 hingga kilometer 83.
Kondisi ini benar-benar melumpuhkan arus lalu lintas. Aktivitas rutin warga seperti petani, pedagang, nelayan, pekerja pabrik hingga pelajar, menjadi terhambat.
Untuk melewati genangan air, pengendara mobil harus menggunakan jasa angkutan mobil truk tronton. Sedangkan untuk sepeda motor, diangkut dengan pompong.
Di balik bencana alam ini, ada anggota Kepolisian Resor Pelalawan bekerja keras untuk mengurai kemacetan.
Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto mengatakan, anggotanya siaga 24 jam di lokasi jalan lintas yang banjir.
"Di lokasi banjir kita sudah dirikan posko siaga. Tim siaga terdiri dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," kata Suwinto kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.
Baca juga: Bermain di Lokasi Banjir, 2 Anak Tenggelam di Pelalawan Riau
Suwinto bercerita bahwa polisi di lapangan siang dan malam mengurai macet karena arus lalu lintas bergerak sangat lambat.
Selain itu, arus lalu lintas juga sering mampet akibat ada pengendara yang tidak tertib.
Tidak sedikit mobil yang mogok saat menerobos genangan banjir. Polisi pun harus bergerak cepat mengevakuasi kendaraan yang mogok.
"Kendaraan yang sudah sangat banyak. Harus cepat kita evakuasi, biar arus lalu lintas tidak lumpuh total," kata Suwinto.