Salin Artikel

Cerita Polisi di Jalan Lintas Sumatera yang Terendam Banjir, Siang Malam Urai Macet

Banjir di jalan lintas penghubung antar provinsi ini sudah hampir sebulan lamanya.

Meski banjir sudah mulai surut, namun ketinggian air masih kategori tinggi antara 40 hingga 60 sentimeter.

Banjir tersebut akibat luapan Sungai Kampar, yang berada dekat dari ruas jalan lintas timur. Titik banjir yang terparah, yaitu di kilometer 79 hingga kilometer 83.

Kondisi ini benar-benar melumpuhkan arus lalu lintas. Aktivitas rutin warga seperti petani, pedagang, nelayan, pekerja pabrik hingga pelajar, menjadi terhambat.

Untuk melewati genangan air, pengendara mobil harus menggunakan jasa angkutan mobil truk tronton. Sedangkan untuk sepeda motor, diangkut dengan pompong.

Di balik bencana alam ini, ada anggota Kepolisian Resor Pelalawan bekerja keras untuk mengurai kemacetan.

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto mengatakan, anggotanya siaga 24 jam di lokasi jalan lintas yang banjir.

"Di lokasi banjir kita sudah dirikan posko siaga. Tim siaga terdiri dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," kata Suwinto kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.

Suwinto bercerita bahwa polisi di lapangan siang dan malam mengurai macet karena arus lalu lintas bergerak sangat lambat.

Selain itu, arus lalu lintas juga sering mampet akibat ada pengendara yang tidak tertib.

Tidak sedikit mobil yang mogok saat menerobos genangan banjir. Polisi pun harus bergerak cepat mengevakuasi kendaraan yang mogok.

"Kendaraan yang sudah sangat banyak. Harus cepat kita evakuasi, biar arus lalu lintas tidak lumpuh total," kata Suwinto.


Suwinto sendiri mengaku, pernah ikut mengevakuasi warga yang menggunakan jasa angkutan truk  mengalami mogok di tengah banjir.

"Kejadiannya beberapa hari lalu. Saat itu, dini hari jam 01.30 WIB, kami dapat laporan ada truk trado yang membawa kendaraan pribadi mogok di tengah banjir," sebut Suwinto.

Truk tersebut sudah beberapa jam terjebak banjir. Petugas kepolisian terlebih dahulu mengevakuasi para penumpang mobil dan membawa ke tempat aman.

Apalagi, kondisi penumpang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, sudah dalam keadaan lapar akibat kelamaan terjebak.

"Semua penumpang kami evakuasi dengan selamat. Kemudian, truk trado ditarik menggunakan truk pakai seling," kata Suwinto.

Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Pelalawan AKP Akira Ceria mengatakan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan pola buka tutup jalan.

"Untuk antisipasi dan mengurai kepadatan kendaraan, kami berlakukan pola buka tutup jalan," kata Akira kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.

Dia mengimbau, kepada pengendara harus berhati-hati melewati genangan banjir.

Terutama pada malam hari, karena di kawasan yang banjir itu tidak ada penerangan, sehingga dapat membahayakan pengguna jalan.

"Kepada pengendara yang melintas di jalan lintas timur Km 79 hingga Km 83, untuk berhati-hati. Jangan memaksakan diri melewati genangan banjir. Sebaiknya gunakan alternatif jalan lain yang lebih aman untuk di lintasi," tutup Akira.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/26/215420078/cerita-polisi-di-jalan-lintas-sumatera-yang-terendam-banjir-siang-malam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke