Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi di Jalan Lintas Sumatera yang Terendam Banjir, Siang Malam Urai Macet

Kompas.com - 26/01/2024, 21:54 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Jalan Lintas Timur Sumatera di Kabupaten Pelalawan, Riau, masih direndam banjir sampai hari ini, Jumat (26/1/2024).

Banjir di jalan lintas penghubung antar provinsi ini sudah hampir sebulan lamanya.

Meski banjir sudah mulai surut, namun ketinggian air masih kategori tinggi antara 40 hingga 60 sentimeter.

Baca juga: Jalan Terendam Banjir, Warga Angkut Motor Pakai Pompong di Pelalawan

Banjir tersebut akibat luapan Sungai Kampar, yang berada dekat dari ruas jalan lintas timur. Titik banjir yang terparah, yaitu di kilometer 79 hingga kilometer 83.

Kondisi ini benar-benar melumpuhkan arus lalu lintas. Aktivitas rutin warga seperti petani, pedagang, nelayan, pekerja pabrik hingga pelajar, menjadi terhambat.

Untuk melewati genangan air, pengendara mobil harus menggunakan jasa angkutan mobil truk tronton. Sedangkan untuk sepeda motor, diangkut dengan pompong.

Di balik bencana alam ini, ada anggota Kepolisian Resor Pelalawan bekerja keras untuk mengurai kemacetan.

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto mengatakan, anggotanya siaga 24 jam di lokasi jalan lintas yang banjir.

"Di lokasi banjir kita sudah dirikan posko siaga. Tim siaga terdiri dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," kata Suwinto kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.

Baca juga: Bermain di Lokasi Banjir, 2 Anak Tenggelam di Pelalawan Riau

Suwinto bercerita bahwa polisi di lapangan siang dan malam mengurai macet karena arus lalu lintas bergerak sangat lambat.

Selain itu, arus lalu lintas juga sering mampet akibat ada pengendara yang tidak tertib.

Tidak sedikit mobil yang mogok saat menerobos genangan banjir. Polisi pun harus bergerak cepat mengevakuasi kendaraan yang mogok.

"Kendaraan yang sudah sangat banyak. Harus cepat kita evakuasi, biar arus lalu lintas tidak lumpuh total," kata Suwinto.

 

Suwinto sendiri mengaku, pernah ikut mengevakuasi warga yang menggunakan jasa angkutan truk  mengalami mogok di tengah banjir.

"Kejadiannya beberapa hari lalu. Saat itu, dini hari jam 01.30 WIB, kami dapat laporan ada truk trado yang membawa kendaraan pribadi mogok di tengah banjir," sebut Suwinto.

Truk tersebut sudah beberapa jam terjebak banjir. Petugas kepolisian terlebih dahulu mengevakuasi para penumpang mobil dan membawa ke tempat aman.

Baca juga: Cerita Bupati Pelalawan Evakuasi Truk Mogok di Tengah Banjir Dini Hari

Apalagi, kondisi penumpang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, sudah dalam keadaan lapar akibat kelamaan terjebak.

"Semua penumpang kami evakuasi dengan selamat. Kemudian, truk trado ditarik menggunakan truk pakai seling," kata Suwinto.

Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Pelalawan AKP Akira Ceria mengatakan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan pola buka tutup jalan.

"Untuk antisipasi dan mengurai kepadatan kendaraan, kami berlakukan pola buka tutup jalan," kata Akira kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.

Dia mengimbau, kepada pengendara harus berhati-hati melewati genangan banjir.

Baca juga: Banjir di Pelalawan, Pasutri Lansia Diselamatkan dari Rumah yang Tenggelam

Terutama pada malam hari, karena di kawasan yang banjir itu tidak ada penerangan, sehingga dapat membahayakan pengguna jalan.

"Kepada pengendara yang melintas di jalan lintas timur Km 79 hingga Km 83, untuk berhati-hati. Jangan memaksakan diri melewati genangan banjir. Sebaiknya gunakan alternatif jalan lain yang lebih aman untuk di lintasi," tutup Akira.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com