Menurut PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, operator di fasilitas produksi caustic soda atau soda api mulanya mengisi klorin ke tangki penyimpanan di pabrik di antara pukul 18.45 dan 19.00 malam WIB.
Setelahnya, sejumlah alarm pabrik berbunyi karena mendeteksi kebocoran gas klorin. Menurut pernyataan Polsek Ciampel pada Minggu (21/1), kebocoran diduga terjadi karena kendornya sambungan dari pipa ke tangki penyimpanan.
Klorin, entah dalam bentuk gas atau cairan, adalah zat kimia yang kerap dimanfaatkan sebagai bahan disinfektan. Ia banyak digunakan untuk menjernihkan kolam renang atau memutihkan bubur kertas.
Proses pembuatan klorin biasanya juga menghasilkan produk sampingan berupa natrium hidroksida atau soda api, yang umum digunakan sebagai pembersih kamar mandi serta bahan produksi bubur kertas.
Baca juga: Bupati Karawang: Jika Tak Bisa Jamin Keselamatan Warga, Kami Tutup
Sebagai konteks, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah produsen kertas yang diambil alih Grup Sinar Mas pada 1997, dengan lokasi pabrik di Karawang dan Siak, Riau.
Perusahaan mengeklaim kebocoran telah teratasi sepenuhnya pada pukul 19.30 malam. Namun, Isse yang tinggal di Mekarmukti, dusun lain di Desa Kutamekar, bilang justru pada jam tersebut ia baru merasakan bau menyengat.
Karena baru dua tahun tinggal Mekarmukti, Isse mulanya tak paham apa yang terjadi. Yang ia tahu, tiba-tiba tenggorokannya sakit. Setelah tetangga memperingatkan, barulah ia bergegas pergi.
"Teh, ini bau caustic," kata Isse menirukan tetangganya.
"Saya langsung keluar amanin anak-anak."
Setelah mendapat laporan soal kebocoran gas, Polsek Ciampel bersama TNI dan pemerintah Desa Kutamekar segera mengevakuasi warga yang tinggal di radius 500 meter dari lokasi pabrik, entah ke kantor desa ataupun rumah sakit.
"Itu kan kita sampai enggak enak gitu ya napasnya. Kadang-kadang mata juga enggak enak," kata Erlina. "Apalagi kalau konsentrasinya cukup tinggi."
Menurut Erlina, bila tingkat paparan klorinnya rendah, seseorang mungkin hanya akan mengalami iritasi ringan.
Namun, bila paparannya tinggi dan dalam waktu relatif lama, bisa terjadi peradangan. Alhasil, orang-orang bisa mengalami batuk parah, sesak napas, nyeri di dada, mual, muntah, dan sakit kepala.
"Kalau parah sekali, selain yang saya sebutkan soal batuk-batuk yang parah dan sesak napas, mungkin bisa terjadi juga injury atau luka yang bisa menimbulkan batuk darah. Itu bisa secara teori," kata Erlina. Mereka yang menderita asma pun bisa mudah sekali terpicu, tambahnya.
Baca juga: Saat Bupati Karawang Ancam Tutup Pabrik Caustic Soda Milik Pindo Deli...