Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Siak Siap Sambut Indonesia Emas 2045, Bupati Alfedri Beberkan Cara Siapkan SDM Tangguh

Kompas.com - 23/01/2024, 14:36 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Bupati Siak Alfedri mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak punya cara tersendiri untuk menyiapkan generasi emas 2045 yang tangguh dan berkualitas.

"Indonesia pada 2045 akan mencapai masa keemasannya. Karena di tahun tersebut, Indonesia genap berusia 100 tahun atau satu abad. Ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia," kata Bupati Alfedri di Siak, Riau, Senin (22/1/2024).

Bupati Alfedri mengatakan, ledakan kelahiran yang diperkirakan terjadi pada 2021, 2022 lalu, akibat situasi pandemi, menjadi hal yang perlu diberikan perhatian khusus. Pasalnya, bayi yang lahir pada tahun tersebut akan menjadi penduduk berusia produktif pada 2045.

"Betul memang, Indonesia emas 2045 memang masih 21 tahun lagi. Namun, pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang. Anak-anak kecil maupun yang baru lahir tahun ini sudah berada di sekeliling kita," ujar Bupati Alfedri.

"Merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak. Di tangan mereka yang masih bayi dan anak-anak sekarang inilah, masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan," kata Bupati dalam siaran persnya, Selasa (23/1/2024)

Pada 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu  70 persen jumlah penduduk Indonesia dalam usia produktif (15-64 tahun). Sementara itu, sisanya 30 persen merupakan penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Karena tidak bisa dihindari, maka bonus demografi harus dihadapi oleh Bangsa Indonesia.

Baca juga: Wujudkan Impian Anak PKH Berkuliah, Pemkab Siak Usung Program BeTUNAS

Alfedri menyampaikan, jika bonus demografi tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terhadap masalah sosial, seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

"Bukan hanya target, tapi ada usaha yang harus kita upayakan bersama. Bagaimana menyiapkan generasi Z yang serba online. Itu sudah kita mulai, melalui wajib belajar 9 tahun, beasiswa anak kurang mampu dan anak yatim," kata dia.

Bupati Alfedri juga ingin mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang agamis, unggul sehat, cerdas dan berkarakter. Hal ini sesuai dengan misi Pemkab Siak periode 2021-2025.

Untuk mewujudkan misi tersebut, Pemkab Siak telah menjalankan beberapa program, diantaranya Beasiswa Untuk Anak Siak (BeTunas) yang sudah berjalan 15 tahun.

Lewat program tersebut, Pemkab Siak membiayai pendidikan anak dari keluarga tidak mampu atau ekonomi menengah ke bawah, anak berprestasi, dan anak-anak suku terasing. Anak-anak ini di kirim ke perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemkab Siak.

"Sejak 2007, kami sudah mengirim anak-anak Siak ke perguruan tinggi ternama, baik di Riau maupun di Pulau Jawa. Mulai biaya kuliah sampai dengan biaya hidupnya (kami tanggung), anak PKH kami bantu. Termasuk program Satu Rumah Satu Sarjana, yang sudah berjalan 2 tahun," sebutnya.

Anak-anak sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Siak yang menerima bantuan pendidikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak tengah berfoto bersama. DOK. Pemkab Siak Anak-anak sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Siak yang menerima bantuan pendidikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak tengah berfoto bersama.

Saat ini, ada 10 perguruan tinggi ternama bekerjasama dengan Pemkab Siak, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, dan Institut Ilmu Quran ( IIQ) Jakarta,

Lalu juga Institut Agama Islam TAZKIA Bogor, Batam Tourism Politeknik Batam, Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Lancang Kuning, dan Politeknik Sriwijaya melalui Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kampus Kabupaten Siak.

Tidak hanya itu, kata Alfedri sejak dari balita, anak-anak di Kabupaten Siak terutama dari Program Kelurga Harapan (PKH), mendapat bantuan makan sehat dan susu dari Dinas Kesehatan Siak. Pemberian bantuan ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan gizi pada balita dan anak.

"Masalah kita, saat ini stunting, gizi buruk dan miskin ekstrim. Bagaimana generasi kita sehat, di bujang kampung, anak balita dan ibu hamil kita beri makanan tambahan, dan gerakan makan telur," kata dia.

Hal tersebut dilakukan termasuk melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Siak dengan terus memberikan pemahaman pola asuh yang baik dan benar kepada masyarakat agar terhindar dari stunting

Baca juga: Komitmen Layani Masyarakat, Pemkab Siak Adakan Program Bujang Kampung di Kelurahan Kandis Kota

Selain dari Dinas Kesehatan setempat, anak-anak di Kabupaten Siak juga mendapat bantuan dari sejumlah perusahaan di Kabupaten Siak.

Nah, agar kemiskinan ekstrim tidak terus bertambah, Bupati Siak Alfedri memiliki program melahirkan 1.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lewat bantuan modal usaha.

Bupati Siak juga memiliki program satu Kampung melahirkan satu produk unggulan dan melahirkan 10 UMKM.

"Ini lah, tantangan kita ke depannya, bagaimana generasi Z saat ini, 21 tahun akan datang menjadi generasi sehat, cerdas agamis dan berkarakter. Sehingga menjadi pemimpin kita dimasa mendatang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com