Menurut Sugito, kecurigaan mulai muncul sekitar April 2023. Saat itu, bunga dari tabungannya tidak lagi tertera di buku tabungan.
"Ketika ditanyakan, kata petugasnya belum masuk bunganya. Saya jadi heran," jelas Sugito.
Kecurigaan selanjutnya ketika diadakan gebyar nasabah dengan hadiah utama sepeda motor.
"Saya curiga, biasanya kupon undian itu kelipatan tabungan Rp 5 juta. Tapi saat itu tidak. Lalu, kemudian yang menang adalah penabung yang jumlah tabungannya sedikit," kata Sugito.
Baca juga: Dalih Pelaku Investasi Bodong Berkedok Bisnis Katering, Mengaku Juga Ditipu Mantan Suami
Sugito tambah curiga karena ada nasabah yang tidak bisa menarik uang tabungannya.
"Saya dengar ada nasabah yang kesulitan narik uangnya. Saya coba, ternyata benar. Saya dijanjikan dulu, tidak bisa menarik uang seketika itu," jelas Sugito.
Awalnya, kata Sugito, alasannya uang tersimpan dalam deposito. Dijanjikan tiga bulan baru bisa diambil.
"Nah, ketika sudah tiga bulan ternyata tidak bisa juga diambil. Nasabah lain juga banyak yang tidak bisa diambil sehingga akhirnya dilaporkan ke polisi," kata Sugito.
Baca juga: Terungkap Modus Investasi Bodong Suami Istri di Tasikmalaya, Kerugian Rp 2,7 Miliar
Menurut Sugito, uang yang disimpannya di Koperasi LPN itu merupakan hasil jualannya sebagai pedagang bakso.
Sugito menabung bertujuan untuk dana masa depan dan jika ada kebutuhan mendadak.
"Dulu saya pernah menarik uang di tabungan. Sebanyak Rp 5 juta. Saat itu masih aman. Sekarang uang yang saya tujukan untuk dana masa depan itu tidak bisa diambil lagi," kata Sugito.
Sugito berharap pengurus koperasi bisa mengembalikan uangnya dan nasabah lain.
"Orang menabung jelas untuk masa depan dan antisipasi kebutuhan mendadak. Kasihan banyak nasabah yang lemah, orang tua, dan tabungannya hanya Rp 1 juta. Sekarang tidak kembali," kata Sugito.