Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Berstatus Awas...

Kompas.com - 11/01/2024, 05:51 WIB
Rachmawati

Editor

Sementara itu, Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka akan ditutup sementara waktu sejak Senin (01/01). Namun, belum diketahui waktu dibuka kembali.

"Kalau sudah tidak terdampak lagi, kami akan buka lagi," kata Kepala Kantor UPBU Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan,

Dari pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), selama periode 1 – 30 Desember tercatat lima kali gempa Letusan/Erupsi, 44 kali gempa Hembusan, tiga kali Harmonik, satu kali gempa Tremor Non-Harmonik.

Baca juga: Bandara Gewayantana Ditutup akibat Erupsi Lewotobi, 82 Penumpang Batal Terbang

Selain itu, pantauan lembaga ini juga merekam tujuh kali gempa Tornillo, 20 kali gempa Vulkanik Dangkal, 113 kali gempa Vulkanik Dalam, 42 kali gempa Tektonik Lokal, 79 kali gempa Tektonik Jauh dan Gempa Tremor Menerus dengan amplitude maksimal 2 – 5.1 mm.

"Pada tanggal 1 Januari 2024 pukul 00.03 WITA terjadi peningkatan gempa Tremor Menerus dengan amplitude mencapai 7mm,” tulis laporan PVMBG.

Lalu pukul 04:00 WITA di tahun baru 2024, Gunung Api Lewotobi Laki-laki naik status dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Artinya, terjadi peningkatan aktivitas erupsi yang harus dipatuhi tidak boleh ada aktivitas apapun dalam radius tiga kilometer dari pusat gunung.

"Potensi bahaya yang dapat terjadi adalah erupsi eksplosif dengan jarak lontaran material erupsi lebih dari tiga km.

Aktivitas erupsi yang lebih kuat dapat menyebabkan longsoran pada bagian rekahan dan dapat menyebabkan terjadinya awan panas dengan jarak luncur dapat mencapai empat km ke arah barat laut, utara, dan selatan tenggara,” tambah laporan PVMBG.

Baca juga: Masuk Zona Terdampak Lava Lewotobi, Tim SAR Gabungan Evakuasi 13 Warga Dulipali

Seperti apa karakter Lewotobi Laki-laki?

Selain Gunung Api Lewotobi Laki-laki, terdapat tiga gunung aktif lainnya di Flores Timur, yaitu Gunung Lewotobi Perempuan, Gunung Leraboleng, dan Gunung Iliboleng.

Menurut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, gunung dengan ketinggian lebih dari 1.584 mdpl ini terakhir kali mengalami erupsi pada 2004.

"Lewotobi Laki-laki pernah mengalami 22 kali erupsi, yang terakhirnya di 2004," katanya kepada BBC News Indonesia.

Erupsi Gunung Lewotobi identik dengan letusan abu, dan bersumber dari kawah utama. Namun, kali ini erupsinya berbeda dari sebelum-sebelumnya: terdapat rekahan baru yang muncul di badan gunung bagian utara barat laut, dan ada letusan baru pada 1 Januari 2024 di sisi selatan tenggara.

Baca juga: Gunung Lewotobi Luncurkan Lava Pijar Sejauh 2 Km, Status Awas

"Artinya, kita tidak bisa memastikan letusan itu akan terjadi di sisi mana," tambah Herman.

Ia melanjutkan, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki nampaknya masih belum surut dalam waktu dekat.

"Potensi-potensi erupsi masih ada, karena gempa tremor masih terekam, ada gempa-gempa vulkanik yang dominan masih tinggi," katanya.

Selain itu, Herman masih belum bisa memastikan apakah erupsi Lewotobi Laki-laki ini akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap Lewotobi Perempuan yang jaraknya satu kilometer.

"Tapi untuk gunung lainnya seperti Leraboleng, itu tidak ada pengaruhnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com