Sementara itu, Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka akan ditutup sementara waktu sejak Senin (01/01). Namun, belum diketahui waktu dibuka kembali.
"Kalau sudah tidak terdampak lagi, kami akan buka lagi," kata Kepala Kantor UPBU Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan,
Dari pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), selama periode 1 – 30 Desember tercatat lima kali gempa Letusan/Erupsi, 44 kali gempa Hembusan, tiga kali Harmonik, satu kali gempa Tremor Non-Harmonik.
Baca juga: Bandara Gewayantana Ditutup akibat Erupsi Lewotobi, 82 Penumpang Batal Terbang
Selain itu, pantauan lembaga ini juga merekam tujuh kali gempa Tornillo, 20 kali gempa Vulkanik Dangkal, 113 kali gempa Vulkanik Dalam, 42 kali gempa Tektonik Lokal, 79 kali gempa Tektonik Jauh dan Gempa Tremor Menerus dengan amplitude maksimal 2 – 5.1 mm.
"Pada tanggal 1 Januari 2024 pukul 00.03 WITA terjadi peningkatan gempa Tremor Menerus dengan amplitude mencapai 7mm,” tulis laporan PVMBG.
Lalu pukul 04:00 WITA di tahun baru 2024, Gunung Api Lewotobi Laki-laki naik status dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Artinya, terjadi peningkatan aktivitas erupsi yang harus dipatuhi tidak boleh ada aktivitas apapun dalam radius tiga kilometer dari pusat gunung.
"Potensi bahaya yang dapat terjadi adalah erupsi eksplosif dengan jarak lontaran material erupsi lebih dari tiga km.
Aktivitas erupsi yang lebih kuat dapat menyebabkan longsoran pada bagian rekahan dan dapat menyebabkan terjadinya awan panas dengan jarak luncur dapat mencapai empat km ke arah barat laut, utara, dan selatan tenggara,” tambah laporan PVMBG.
Baca juga: Masuk Zona Terdampak Lava Lewotobi, Tim SAR Gabungan Evakuasi 13 Warga Dulipali
Selain Gunung Api Lewotobi Laki-laki, terdapat tiga gunung aktif lainnya di Flores Timur, yaitu Gunung Lewotobi Perempuan, Gunung Leraboleng, dan Gunung Iliboleng.
Menurut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, gunung dengan ketinggian lebih dari 1.584 mdpl ini terakhir kali mengalami erupsi pada 2004.
"Lewotobi Laki-laki pernah mengalami 22 kali erupsi, yang terakhirnya di 2004," katanya kepada BBC News Indonesia.
Erupsi Gunung Lewotobi identik dengan letusan abu, dan bersumber dari kawah utama. Namun, kali ini erupsinya berbeda dari sebelum-sebelumnya: terdapat rekahan baru yang muncul di badan gunung bagian utara barat laut, dan ada letusan baru pada 1 Januari 2024 di sisi selatan tenggara.
Baca juga: Gunung Lewotobi Luncurkan Lava Pijar Sejauh 2 Km, Status Awas
"Artinya, kita tidak bisa memastikan letusan itu akan terjadi di sisi mana," tambah Herman.
Ia melanjutkan, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki nampaknya masih belum surut dalam waktu dekat.
"Potensi-potensi erupsi masih ada, karena gempa tremor masih terekam, ada gempa-gempa vulkanik yang dominan masih tinggi," katanya.
Selain itu, Herman masih belum bisa memastikan apakah erupsi Lewotobi Laki-laki ini akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap Lewotobi Perempuan yang jaraknya satu kilometer.
"Tapi untuk gunung lainnya seperti Leraboleng, itu tidak ada pengaruhnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.