Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Berstatus Awas...

Kompas.com - 11/01/2024, 05:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) "terus meningkat" sehingga statusnya dinaikkan dari "Siaga" menjadi "Awas", Selasa (09/01) malam.

Untuk itulah, masyarakat Desa Dulipali diminta mengosongkan atau meninggalkan desanya, kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

PVMBG menyatakan kenaikan status gunung sejak Selasa (09/01) pukul 23.00 WITA.

Hal itu disampaikan Ketua Pos Pengamatan Gunung api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosep di Wulanggitang, Flores Timur, Rabu (10/1/2024) dini hari.

"Kita patok di lima kilometer ini karena ada aliran arah ke sana," kata Herman.

Baca juga: Pengungsi Erupsi Lewotobi Terus Bertambah Jadi 5.464 Jiwa

Masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas di dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi gunung tersebut.

Sejak awal Desember, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat. Lebih dari 2.000 orang sudah diungsikan ke lokasi yang lebih aman.

Untuk sementara, sekolah telah diliburkan dan bandar udara setempat telah ditutup.

Dan, secara visual, selama 1-9 Januari 2024 telah terjadi aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, kata Herman.

Hal itu terlihat dari peningkatan tinggi kolom erupsi maksimum 1.500 meter dari pusat erupsi.

Dari amatan, ada "sinar api dan lontaran material pijar" di bagian puncak dan ada "aliran lava" di bagian rekahan berarah barat laut-utara dari puncak, ungkapnya.

"Kemudian tremor menerus mengalami peningkatan amplitudo yang menunjukkan terjadinya peningkatan energi erupsi," jelas dia.

Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Meletus pada Rabu Sore

Ribuan jiwa mengungsi, sekolah libur, bandara ditutup

Tim SAR gabungan mengevakuasi warga terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki (Basarnas Maumere) Tim SAR gabungan mengevakuasi warga terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki (Basarnas Maumere)
Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi dalam beberapa hari terakhir membuat lebih dari 2.000 orang mengungsi, sekolah diliburkan dan bandara ditutup.

Sebagian pengungsi mengaku membutuhkan makanan, obat-obatan dan air bersih.

"Untuk makanan nasi sudah ada, tapi mau makan ada [lauk] dengan apa?” kata seorang pengungsi.

Menurut laporan PVMBG, gunung yang memiliki ketinggian 1.584 mdpl, mengalami peningkatan aktivitas sejak awal Desember 2023.

Ketika pergantian tahun, statusnya naik menjadi ‘Siaga’ di mana masyarakat diperingatkan tidak melakukan aktivitas di radius tiga kilometer dari pusat erupsi.

Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Meletus pada Rabu Sore

Cici Uran, 35 tahun, warga Desa Dulipali di Flores Timur sudah beberapa hari ini terpaksa tidur di kebun orang dengan tenda terpal, menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Desa Dulipali berjarak sekitar empat kilometer dari puncak gunung. Sementara tempat pengungsiannya berada di dalam kebun, sekitar 500 meter dari tempat tinggal Cici.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com