Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerit Warga Semarang, 10 Tahun Jadi Langganan Banjir

Kompas.com - 08/01/2024, 18:09 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Ini pasti ada salah dalam perencanaannya, sudah saya tegur kepala dinasnya," katanya.

Baca juga: Saat Penutup Saluran Air di Semarang Banyak yang Dicuri...

Mbak Ita menilai bahwa pembangunan saluran drainase Perumahan Jatisari Asri BSB kurang menyeluruh. Ia meminta agar pembangunan bisa dilakukan secara utuh, tidak setengah-setengah.

"Kalau setengah-setengah nggak usah, kalau memang butuh anggaran yang besar ya harus dianggarkan," katanya.

Dia meminta agar pembangunan infastruktur di kota Semarang dilakukan dengan perencanaan yang baik agar tidak merugikan masyarakat.

“Sebelumnya saya minta perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, harus benar-benar matang,” katanya.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Rumah warga kebanjiran 

Diberitakan sebelumnya, banjir kembali menggenangi wilayah Perumahan Jatisari Asri BSB Mijen Kota Semarang, Sabtu (6/1/2024).

Banjir kali ini adalah yang pertama pada 2024 dan yang kelima kalinya sejak proyek drainase DPU Kota Semarang selesai pada September 2023 lalu.

Banjir kali ini juga termasuk cukup parah dibandingkan empat kejadian sebelumnya, terakhir terjadi pada 25 Desember 2023.

Baca juga: Joe Biden Sebut Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi, Ini Kata Ahli Hidrologi

Air menggenangi wilayah RW 6 dengan ketinggian sebatas paha hingga pinggang orang dewasa.

Dua saluran drainase tak mampu menahan debit air yang datang dengan cepat. Termasuk drainase milik DPU yang digadang-gadang bisa mengatasi namun malah menjadi penampungan air.

Aktivitas warga RW 6 Jatisari otomatis terhenti, termasuk hajatan warga yang terganggu akibat kursi-kursi di tenda acara ikut hanyut terendam.

Warga juga berjaga-jaga untuk mengantisipasi air dan lumpur masuk ke rumah. Sebab sudah ada sebagian rumah warga yang sudah kemasukan air.

Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com