Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkumham Papua Barat Sebut Ledakan Petasan Berasal dari Ruang Komandan Jaga Lapas

Kompas.com - 08/01/2024, 16:24 WIB
Maichel,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com- Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua Barat Taufiqurrakhman mengungkap, petasan di Lapas Kelas II B Sorong diledakkan di sekitar ruang komandan jaga.

Setelah suara ledakan tersebut, sebanyak 53 narapidana Lapas Kelas II B Sorong melarikan diri melalui pintu pos penjagaan, Minggu (7/1/2024).

Baca juga: Kronologi Puluhan Tahanan Lapas Sorong Kabur, Ancam Petugas dan Lempar Petasan

Taufiqurrakhman mengatakan, pihaknya masih memeriksa sejumlah warga binaan Lapas Sorong terkait kepemilikan petasan.

"Saya sudah tanya semua ke narapidana mereka belum ada yang mengaku petasan itu siapa yang bunyikan. Tetapi yang jelas petasan itu dibunyikan di sekitar ruang komandan jaga," kata Taufiqurrakhman usai melakukan pertemuan tertutup bersama Kalapas Sorong, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Kericuhan Terjadi di Lapas Sorong, Puluhan Narapidana Kabur

Menurutnya, komandan jaga tidak mengetahui dari mana arah ledakan tersebut.

"Iya benar cuma komandan jaga pun kita tanya mereka tidak tahu arah asalnya petasan itu dari mana," ujarnya.

Taufiqurrakhman mengungkapkan, saat terjadinya kericuhan di dalam Lapas, petugas penjaga pintu sempat dianiaya oleh narapidana. Para narapidana tersebut kemudian melarikan diri.

"Petugas kami sempat terancam karena jumlah petugas Lapas tidak seimbang sehingga ada petugas yang ingin mencari aman pada saat kondisi pelarian puluhan napi," ungkapnya.

Baca juga: Sebelum 53 Napi Kabur dari Lapas Sorong, Terdengar Ledakan Petasan

Ia menyebutkan, data sementara narapidana yang sempat kabur ada 53 tahanan. Dari jumlah itu, petugas menangkap enam orang napi.

"Dan hari ini bertambah dua lagi satu menyerahkan diri dan satunya berhasil ditangkap Resmob Polresta Sorong," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com