KOMPAS.com - Rendi Juni Wardani (33), seorang petugas kebersihan Kereta Api (KA) Turangga 55A menceritakan detik-detik kecelakaan kereta Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) pada Jumat (5/1/2024).
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 06.03 WIB, di jalur Petak Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tepatnya di Kilometer 181+5/4.
KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung dan sebaliknya, KA Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.
Rendi mengatakan, saat tabrakan itu terjadi, dirinya sedang berada membersihkan toilet di gerbong paling belakang pada rangkaian kereta itu.
Baca juga: Haru di Rumah Duka, Masinis Korban Kecelakaan Maut Turangga Tinggalkan Istri dan Anak Semata Wayang
Warga Kampung Cilebak RT04/02, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung itu kemudian merasa goncangan yang mendadak hingga ia curiga terdapat hal yang tidak beres.
"Tiba-tiba saja adu banteng , terasa getarannya sampai ke belakang," katanya di sekitar lokasi kejadian.
Menurut Rendi, getaran yang ia rasakan cukup lama dan tiba-tiba suasana dalam kereta menjadi gelap karena listrik padam.
"Getarannya lumayan lama, terus tiba-tiba kelistrikan padam, lampu mati," katanya.
Rendi juga mendengar teriakan dari para penumpang kala itu. Ia mengatakan gerbong yang ia tumpangi tak sampai terguling, hingga ia bisa keluar tanpa susah payah.
Baca juga: Kesaksian Kondektur KA Turangga: Sebelum Kejadian Terdengar Dentuman Keras
Saat kecelakaan terjadi, ada tiga gerbong KA Commuter Line yang anjlok, sementara KA Turangga ada delapan gerbong yang anjlok.
Menurut Rendi, ia ikut membantu proses evakuasi penumpang. Diketahui, jumlah penumpang di dalam KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung ada sebanyak 264 orang. Untuk jumlah penumpang di dalam KA Bandung Raya ada 191 orang.
Sementara itu Kondektur Kereta Api (KA) Turangga, Diki Ramdani, memberikan kesaksian saat detik-detik kecelakaan terjadi.
"Suara (dentuman) keras pasti ada, setelah itu saya enggak inget apa-apa. Pas kejadian blank, gak sadar," kata Diki ditemui di RSUD Cicalengka.
Saat kejadian, Diki berada di belakang lokomotif. Begitu terjadi benturan, Diki memastikan seluruh penumpang KA Turangga aman.
"Alhamdulillah aman (penumpang). Pas di TKP kan langsung sadar, selebihnya enggak ingat," ungkapnya. Saat ini, Diki sedang menjalani perawatan di RSUD Cicalengka karena mengalami luka ringan.
Baca juga: Masinis KA Turangga Dibawa ke RS AMC Cileunyi, Masih Diobservasi
Salah satu korban, Diki Ramdani (33) mengatakan bahwa ia tidak begitu ingat saat kejadian kecelakaan tersebut berlangsung. Menurutnya peristiwa itu membuatnya syok.
Namun, Diki hanya mengingat ada suara keras dan saat sadar, ia sudah tidak ingat kejadian apapun lagi.
"Pas kejadian saya nge-blank, tidak ingat apa-apa. Saya cuma denger suara keras, tapi pas saya sadar sudah tidak ingat apa-apa," ujarnya saat ditemui RSUD Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024)
Akibat kecelakaan tersebut, Diki mengalami luka pada paha kanan dan betis kirinya.
Baca juga: Update Tabrakan KA Turangga: Sebagian Korban di RSUD Cicalengka Sudah Dipulangkan, 3 Masih Dirawat
Saat kecelakaan terjadi, ia sedang menggunakan Commuter Line Bandung Raya dari arah Padalarang ke Cicalengka.
"Saya ada di belakang lokomotifnya (gerbong penumpang pertama)," kata Diki.
Diki mengatakan, saat ia sadar, Commuter Line yang ia naiki sudah dalam keadaan berantakan.
"Yang saya lihat penumpang dalam keadaan aman. Pas bangun saya nge-blank. Tapi saya masih ada di dalam TKP, selebihnya saya ga tahu. Tadi saya diantar naik motor sama satpam yang ada di sana," katanya.
Akibat kecelakaan tersebut, ada empat petugas kereta api yang menjadi korban yakni masinis, asisten masinis, pramugara serta seorang security/petugas keamanan.
Baca juga: 3 Kereta Relasi Surabaya-Bandung Ubah Rute Perjalanan Imbas Tabrakan KA Turangga
Lalu, untuk para penumpang, hingga saat ini, tidak ada korban jiwa.
Kemudian, untuk korban luka ringan ada sebanyak 22 orang. Mereka mendapatkan perawatan dan dibawa ke empat RS, yakni RSUD Cicalengka 18 orang, RS Edelweis dua Orang, RS AMC dua Orang.
Para penumpang yang selamat dan telah dievakuasi tersebut langsung dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang KAI sediakan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M. Elgana Mubarokah | Editor: Reni Susanti), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.